Featured Video

Jumat, 02 Desember 2011

Wikileaks Beberkan Spionase Massal di Industri TI


AFP/CARL COURT
Pendiri WikiLeaks, Julian Assange .
LONDON,Setelah sempat vakum beberapa bulan, Wikileaks melalui pendirinya, Julian Assange, kembali menggemparkan dunia dengan membeberkan "bocoran" baru yang diberi nama Spy Files Project, pada Kamis (1/12/2011) waktu setempat.

Proyek ini membeberkan data yang mengungkapkan kegiatan dari 160 perusahaan di 25 negara, yang mengembangkan teknologi untuk pelacakan dan pemantauan individu dari ponsel mereka. Data e-mail, arsip percakapan (chatting), dan history browsing internet merupakan beberapa informasi yang selalu "diintip".

"Kami merilis 287 file yang mendokumentasikan realitas industri yang melakukan pengawasan secara massal di seluruh dunia," ujar Assange saat ditemui wartawan di London, Inggris.
Ia menambahkan, dalam 10 tahun terakhir, telah berkembang sebuah industri ilegal yang didukung badan intelijen pemerintah, seperti NSA di Amerika Serikat dan GCHQ di Inggris, untuk sebuah bisnis transnasional besar.

Isi Spy Files Wikileaks salah satunya fakta di balik kerusuhan di Inggris pada Agustus 2011. Spy Files menunjukkan bukti bahwa Research in Motion (RIM), produsen BlackBerry, diperintahkan untuk membantu pemerintah "mengidentifikasi" pengguna BlackBerry di Inggris.
Selain itu, terungkap fakta bahwa RIM sempat melakukan negosiasi untuk berbagi data BlackBerry Messenger dengan Pemerintah India, Lebanon, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Partner Wikileaks, Owni, juga menerbitkan fakta bahwa Pemerintah Libya mengoperasikan situs internet mereka untuk memata-matai kegiatan warga, seperti e-mail, panggilan VOIP, pesan instan, dan permintaan mesin pencari.

Spy Files juga mengungkap bahwa para pejabat CIA telah membeli perangkat lunak yang memungkinkan mereka untuk menganalisis sinyal telepon dan suara untuk menentukan identitas spesifik dan lokasi individu.
Intelligence Integration System Inc, yang berbasis di Massachusetts, merupakan produsen perangkat lunak "analisis berbasis lokasi" yang disebut Geospasial Toolkit untuk tujuan ini.

Dokumen-dokumen di situs http://wikileaks.org/the-spyfiles.html adalah rilis pertama yang kembali dipublikasikan Wikileaks sejak diumumkan ditutup sementara pada 24 Oktober 2011.
Blokade sistem pendanaan yang dilakukan perusahaan-perusahaan keuangan Amerika Serikat membuat pendapatan Wikileaks turun hingga 95 persen.
Sumber :
AFP

 KOMPAS.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar