Featured Video

Sabtu, 03 Desember 2011

MANTAN GUBERNUR TERSERANG DBD


PADANG, Saat ini dua orang warga Kota Padang terbaring di RSUP M.Djamil karena terserang virus demam berdarah, masing-masing mantan Gubernur Sumbar Marlis Rahman dan putrinya Salsabila.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno didampingi Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Rosnini Savitri dan Kepala Biro Humas dan Protokoler Setdaprov Sumbar Surya Budhi serta sejumlah pimpinan media di Sumbar, Jumat (2/12), membezuk mantan orang nomor satu di Sumbar itu ruang perawatan Embun Pagi, RSUP M.Djamil.
Meski terbaring dengan balutan selang infus dan selang oksigen di hidung, Marlis Rahman yang didam­pingi istri Wiwik Marlis Rahman, menyambut para tamunya dengan senyuman hangat. Tangannya terulur menyambut uluran tangan Irwan Prayitno dan para tamu lainnya sebagai ucapan agar cepat sembuh.
Menurut Wiwik, suaminya masuk rumah sakit Kamis (1/12) petang kemarin, sedangkan Salsabila sudah empat hari menginap di rumah sakit tersebut.
Sang anak mendapatkan penyakit tersebut sepulangnya dari sekolah di SMP 8 Padang. Dan kebetulan, teman sebangkunya juga terserang penyakit yang sama. “Awalnya Salsa yang terkena demam berdarah. Lalu menyusul pula papanya. Saat itu, dada Pak Marlis tiba-tiba saja sesak dan langsung kita bawa ke rumah sakit. Saat diperiksa trombositnya menu­run,” terang Wiwik.
Dengan ditemukannya kasus demam berdarah ini, Irwan Prayitno minta agar masyarakat meningkatkan kewaspadaannya. Lingkungan di sekitar rumah harus bersih dan jangan biarkan segala bentuk wadah yang dapat menjadi sarang nyamuk.
Selain itu, siswa merupakan kelompok yang paling rentan digigit nyamuk ini, sebab mereka sejak pagi hingga petang berada di sekolah mengikuti rangkaian pendidikan. Sementara aktifitas nyamuk ini adalah sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB.
“Untuk menghindari dari gigitan nyamuk demam berdarah ini, hendaknya seluruh siswa meng­gunakan pakaian yang tertutup seluruh tubuhya, seperti mengenakan pakaian muslim,” kata Irwan.
Selain itu, Dinas Kesehatan diminta untuk melakukan penyem­protan (fogging) di lokasi-lokasi yang terbilang rawan dan memiliki aktifi­tas yang cukup tinggi, seperti sekolah, puskesmas dan juga lingkungan perumahan.
Menurut Rosnini, cuaca yang tidak bersabahat memang memicu perkembangan nyamuk demam berdarah ini. Apalagi bila setelah hujan, barang-barang yang dapat menampung air seperti kaleng-kaleng bekas, ember bekas dibiarkan saja tertelentang sehingga menjadi wadah perkembangbiakan nyamuk ini.
“Salah satu upaya agar virus nyamuk ini tidak berkembang adalah dengan menjaga kebersihan lingku­ngan, jangan biarkan penampungan air selalu terbuka,” katanya.
Upaya pencegahannya, lingku­ngan rumah Marlis Rahman di Komplek Unand Ulu Gadut, sudah dilakukan penyemprotan. Namun karena salsa justru mendapatkan penyakit ini sepulang dari sekolah, diharapkan sekolah-sekolah juga difogging. (h/vie)HALUAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar