Featured Video

Sabtu, 03 Desember 2011

Ayah HIV, Anak Ditolak Sekolah


KOMPAS/LUCKY PRANSISKAIlustrasi


JAKARTA,  Wakil Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Agus Suradika mengatakan, pihaknya mengikuti perkembangan kasus antara Fajar Jasmin dan SD Don Bosco I Kelapa Gading, terkait pembatalan penerimaan putri Fajar, Im, di sekolah tersebut dengan alasan ayahnya penyandang HIV positif.

Menurut Agus, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta (Disdik DKI Jakarta) akan mengirimkan tim untuk bertandang langsung ke SD Don Bosco I pada Senin (5/12/2011) pekan depan. Senin merupakan batas waktu yang diberikan Fajar kepada pihak sekolah untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka karena telah melakukan tindakan diskriminatif terhadap dirinya dan putrinya.

"Sesuai dengan waktu yang dimiliki oleh sekolah, yaitu pada Senin pekan depan," kata Agus kepadaKompas.com, Jumat (2/12/2011) di Jakarta.

Menurut Agus, berdasarkan informasi yang diterima Disdik, pihak sekolah tidak membatalkan penerimaan Im. Informasi tersebut, kata dia, diperoleh Kepala Bidang Sekolah Dasar Disdik DKI Jakarta yang diminta untuk mengonfirmasi langsung ke SD Don Bosco pada Kamis kemarin.

Akan tetapi, fakta yang terjadi di lapangan sebaliknya. Pihak sekolah, melalui pesan singkat kepada orangtua Im, menyatakan penerimaan Im dibatalkan karena adanya kekhawatiran orangtua siswa lain terhadap keberadaan Im yang berayah penyandang HIV positif.

Menanggapi hal tersebut, Agus mengatakan, jika memang terbukti ada tindakan diskriminasi, hal itu menjadi permasalahan bersama.

"Kami menghargai kejujuran ayah Im yang mengaku positif HIV. Namun belum tentu ada diskriminasi karena pengakuan saja tidak cukup, dan perlu dilakukan tes medis. Kita tunggu Senin. Kami utus tim untuk memantau masalah ini," kata Agus.

Sementara itu, kedua pihak telah melakukan pertemuan pada siang tadi. Fajar tetap mempertanyakan mengapa permintaan untuk melakukan tes HIV hanya ditujukan kepada anaknya dan tidak terhadap siswa lainnya. Ia menilai, ini bagian dari tindakan diskriminatif yang dilakukan sekolah.
KOMPAS.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar