Featured Video

Jumat, 24 Februari 2012

Perlu 30 tahun hijaukan Indonesia


Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia mencatat tiga kendala industri kehutanan Indonesia yang menghambat investasi di Indonesia berupa ketidakpastian areal kerja, jaminan keamanan dan berusaha, serta 'kampanye hitam' yang merugikan. (FOTO ANTARA/FB Anggoro)
 ... insya Allah hanya butuh waktu sekitar 30 tahun...

Wonosobo, Jawa Tengah  - Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan menyatakan, Iandonesia akan menjadi hijau kembali butuh waktu sekitar 25 hingga 30 tahun jika semua pihak bekerja keras dalam penanganan penghijauan.

Jadi, jika kini Anda berusia 30 tahun maka baru pada peringatan ulang tahun ke-55, kehijauan Indonesia itu bisa dinikmati. Itupun dengan syarat ketat: semua pihak padu dan bekerja keras menuju impian itu.

Menurut para pengamat, Indonesia akan hijau kembali memerlukan waktu 165 tahun, kalau penanganannya bisa-biasa saja.

"Tetapi dengan kebersamaan seluruh kalangan masyarakat dalam penghijauan, insya Allah hanya butuh waktu sekitar 30 tahun," katanya di Wonosobo, Jumat.

Ia mengatakan hal tersebut dalam pencanangan kebun bibit sekolah di SMP Negeri 1 Mojotengah, Kabupaten Wonosobo.

Hadir pada kesempatan tersebut, antara lain Bupati Wonosobo, Abdul Kholiq Arif, dan Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen Mulhim Asyrof. 

Hasan mengatajak semua kalangan masyarakat untuk mengembangkan budaya cinta tanah, artinya tidak membiarkan tanah kosong.

"Bangsa Indonesia diberi Tuhan tanah yang begitu subur, sepanjang tahun ada sinar matahari, jangan sampai ada tanah kosong yang merana. Kalau ada tanah merana Tuhan marah, waktu musim hujan terjadi banjir dan waktu kemarau terjadi kekering," katanya.

Ia mengatakan, walaupun tanah hanya sejengkal harus ditanami, bisa menanam pohon atau sayuran tergantung luasaanya.

Bupati Wonosobo, Arif mengatakan, Kabupaten Wonosobo merupakan daerah tangkapan air yang menyangga kurang lebih 13 kabupaten/ kota di Jateng yang berada di bawahnya, yakni kabupaten/kota Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Temanggung, Kebumen, dan Purworejo. (*)
Editor: Ade Marboen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar