Featured Video

Jumat, 24 Februari 2012

Permintaan maaf Presiden Obama atas pembakaran Quran


Presiden Barack Obama meminta maaf kepada rakyat Afghanistan sehubungan dengan pembakaran Quran oleh pasukan Amerika Serikat di pangkalan udara militer AS di Bagram.

Dalam surat kepada Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, Obama mengungkapkan penyesalan dan mengatakan insiden tersebut sebagai kekeliruan semata.

"Saya menyampaikan simpati mendalam dan meminta Anda serta rakyat menerima permintaan maaf saya yang dalam."

Surat permintaan maaf Obama yang disampaikan melalui Duta Besar Amerika Serikat di Afghanistan itu juga memastikan penyelidikan atas aparat yang terlibat dalam pembakaran Quran.

"Kesalahan itu tidak disengaja: saya menjamin Anda bahwa kami akan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah agar hal itu tidak terulang kembali, termasuk menyelidiki mereka yang bertanggung jawab."

Tergantung kotbah Jumat

Hari ini, Kamis 23 Februari, unjuk rasa untuk mengungkapkan kemarahan atas pembakaran Quran masih terus berlangsung di beberapa kota di Afghanistan utara dan timur.

Dua tentara Amerika Serikat dan dua tentara Afghanistan tewas dalam serangan atas pangkalan udara di Bagram. Di tempat lainnya, tiga orang tewas.

Rabu kemarin sedikitnya tujuh orang tewas dan belasan lainnya terluka dalam aksi unjuk rasa yang diwarnai dengan kekerasan.

Di hadapan anggota parlemen, Presiden Karzai mengatakan bahwa seorang pejabat Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas pembakaran Quran. Namun dia menambahkan hal itu dilakukan karena ketidaktahuan.

Sementara Taliban sudah menyerukan pembunuhan dan pemukulan semua pasukan penjajah sebagai balas dendam atas pelecehan Quran.

Dalam sebuah pernyataan, seorang juru bicara Taliban juga meminta agar warga Afghanistan tidak berhenti melakukan unjuk rasa terhadap pangkalan maupun aparat militer asing untuk memberi pelajaran agar mereka tidak pernah berani lagi menghina kitab suci Quran.

Wartawan BBC di Kabul, Andrew North, mengatakan unjuk rasa yang lebih besar mungkin berlangsung pada hari Jumat, tergantung dari nada kotban para ulama saat sembahyang Jumat.

(bbc/bbc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar