Featured Video

Sabtu, 24 Maret 2012

BEM SE-SUMBAR ANCAM REVOLUSI


TOLAK KENAIKAN BBM
PADANG,  Alian­si Badan Eksekutif Ma­ha­siswa (BEM) se-Sumatera Barat berunjuk rasa di ge­dung DPRD Sumbar, Kamis (22/3).
Dalam orasinya aliansi BEM se Sumbar ini menya­takan lima pernyataan sikap. Jika pernyataan ini tidak digubris, mahasiswa menye­but akan melakukan revolusi.

Pertama, para mahasiswa dengan tegas menyatakan menolak kenaikan harga Ba­han Bakar Minyak (BBM) yang rencananya akan dimu­lai1 April mendatang.
“Hubungan pemerintah dengan rakyat bukanlah hubu­ngan profit oriented. Bukan hubungan penjual dan pembeli, karena minyak adalah miliki rakyat, negara hanya menge­lola. Semestinya keuntungan penjua­lan minyak diberikan kepada rakyat bukan justru dibebankan kepada rakyat kecil,” ujar Efri Yunaidi, Ketua BEM KM Unand.
Selain itu para mahasiswa juga mendesak percepatan pembangunan infrastruktur di tanah air mengingat besarnya pajak yang diembankan kepa­da masyarakat. Tak hanya itu, mereka juga meminta pemerintah untuk serius menyusun Anggaran Pen­dapatan Belanja Nasional (APBN) yang pro rakyat, dan penegasan kontrak kerja dengan perusahaan asing.
“Indonesia tak hanya Ja­kar­ta, namun seluruh provinsi. Pajak yang dibayarkan tidak hanya untuk membangun Jawa namun semua pulau yang ada di Indonesia,” tegasnya.
Dalam orasi yang disambut Pimpinan DPRD Sumbar, Trinda Farhan Satria, Ketua Komisi I Muzli M Nur, dan anggota DPRD lainnya seperti Zulkifli Djaelani dan H.M Tauhid, pihak DPRD Sumbar menyatakan sepakat dengan para mahasiswa dan ikut menandatangani pernyataan sikap penolakan kenaikan harga BBM. “Kami akan menampung lima poin yang diberikan ini, dan akan me­nyam­paikannya kepada peme­rintah pusat,” ujar Trinda.
Namun, mahasiswa tidak puas dengan pernyataan terse­but dan mendesak DPRD Sumbar untuk serius me­nyam­paikan aspirasi mereka ke pemerintah pusat. “Jika tidak disampaikan kami akan melakukan revolusi,” ujar para mahasiswa. (h/dla)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar