Featured Video

Senin, 11 Juni 2012

BBC SELAMATKAN SUMBAR-PEMBALAP SPANYOL JUARA PERTAMA TDS 2012





 Pelaksanaan Tour de Singkarak (TdS) edisi IV tahun 2012 memberikan sukses ganda bagi Sumbar dan Indonesia, baik prestasi maupun pelaksanaan.

Walaupun dominasi pem­balap asing masih menguasai setiap etape, namun nama-nama pembalap Indonesia mulai menyeruak hingga ke kelompok 3 besar. Yang lebih menggembirakan bagi publik Sumbar, klub sepeda asal Pesisir Selatan, Binong Baru Club (BBC) masuk jajaran 3 besar nasional untuk kelom­pok tim dan 10 besar dari 25 tim peserta TdS dalam dan luar negeri yang berlangsung 4 hingga 10 Juni 2012. Selain itu, BBC juga menempatkan dua pembalapnya di jajaran 10 besar nasional, yakni Aiman Cahyadi dan Ryan Ariehan Hilman yang berada di posisi 9 dan 10.
Sementara untuk kla­sifikasi tim (beregu), klub asal Bandung, Putra Perjuangan menjadi pemuncak klasemen umum, menyisihkan klub-klub besar dunia, seperti Azad University Cross Team, Action Cycling Team dan klub lain­nya. Putra Perjuangan juga menempatkan pembalapnya Dadi Suryadi sebagai yang terbaik kelima untuk kelom­pok umum, bersaing dengan Pujol Monuz Oscar di pering­kat 1, lalu Jai Crawford (2), Chun Kai Feng (3) dan Alexan­der Clements (4)
Pembalap Spanyol Pujol Munoz Oscar sendiri tampil sebagai pemenang pertama dengan catatan waktu 21:24:21 untuk jarak per­lombaan sejauh 854 km . Munoz yang tergabung dalam klub balap sepeda asal Iran, Azad University Cross Team itu unggul dengan selisih waktu yang tipis (hasil lengkap lihat box)
Hanya saja, di etape te­rakhir, etape 7, Munoz gagal tampil sebagai yang terbaik. Ia hanya finish di posisi 39 dari 98 pembalap yang dilepas start dari depan kantor gu­bernur Sumbar di Jalan Sudirman, Minggu (10/6) sekitar pukul 13.00 WIB itu. Pemuncak di etape yang me­ngitari Kota Padang hingga Kampus Unand dan Lubuk Minturun dan perempatan bandara itu, adalah dua pem­balap Malaysia asal Tren­gganu Cycling Teams, masing-masing Moh Zambri Salleh dan Moh Harrif Salleh.
Kegiatan TdS 2012 di­tu­tup secara resmi oleh Menteri Pemuda dan Olah­raga (Men­pora) Andi Malarangeng. Turut hadir Wakil Menteri Pari­wisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar, Wamen­dikbud Musliar Kasim, Guber­nur Sumbar Irwan Prayitno, Wagub Sumbar Muslim Ka­sim, Danrem, Kapolda Sum­bar, Walikota Padang Fauzi Bahar serta bupati dan wali­kota di Sumbar yang terlibat dalam kegiatan TdS 2012.
Tertantang di Etape V
Pembalap yang menyukai pantai tersebut, meski baru pertama kali turun di TdS tahun ini, sudah terlihat cukup do­minan ketika memsuiki etape tiga. Setelah itu pebalap dengan nomor start 2 ini terus memim­pin alias tetap meng­gunakan yellow jersey. Dengan keme­nangan ini maka Azad Univer­sity Team mengulangi hasil Tour de Singkarak 2011, meski beda pembalap. Tahun 2011 lalu tim asal Iran ini menjadi juara melalui Amir Zargari.
Usai penyerahan hadiah, Pujol Munoz mengungkapkan rasa bangganya dihadapan wartawan. “Seluruh personil mampu memberikan penam­pilan terbaik mereka, serta bisa bekerja sama untuk meraih hasil maksimal,” terangnya.
Ketika ditanya mengenai etape mana yang paling me­nan­tang, pria 28 tahun ini mengakui etape V yak­ni Pa­dang Panjang-Danau Atas Bawah dan finis di Danau Singkarak, Solok, merupakan etape yang paling menguras tenaga dengan tanjakan yang luar biasa.
Selain merebut predikat juara perorangan (Yellow Jersey), Pujol Munoz Oscar juga dinobatkan sebagai king of mountain (Polkadot Jersey) setelah mampu mengum­pulkan poin tertinggi yaitu 41 poin, dan best sprinter (Green Jersey) dengan raihan 49 poin.
Disesaki Warga
Pelaksanaan Etape VII di Kota Padang benar-benar mendapat perhatian. Di setiap pesimpangan jalan yang dila­lui peserta, warga memberikan dukungan. Padahal, mereka sendiri tak tahu siapa pem­balap yang mereka dukung karena berlalu begitu cepat. “Belum sempat saya melihat wajah pembalapnya, tapi mereka sudah berlalu sa­ja,”kata Yenny, warga Lubuk Buaya.
Di pintu finish-pun, warga Kota memberikan dukungan. Begitu pembalap memasuki garis finish, suara penonton menderu memberikan du­ku­ngan. Tak tanggung-tanggung. Mereka bela-belain untuk berada di garis pembatas untuk sekedar melihat ataupun me­ngam­bil foto pembalap yang melintas di hadapan mereka.(h/mat/rio/sam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar