Featured Video

Senin, 11 Juni 2012

Djarum Indonesia Open Super Series Kesempatan Bangkit Indonesia di Istora



Jakarta - Minggu ini masyarakat akan menyaksikan langsung apakah pebulutangkis-pebulutangkis Indonesia masih bisa berprestasi tinggi di kandang sendiri di ajang Djarum Indonesia Open Super Series 2012.

Dengan terpuruknya dunia bulutangkis Indonesia, yang puncaknya terjadi di Wuhan, China, akhir bulan lalu, ketika tim putra dan putri gagal total di Piala Thomas dan Uber, event yang akan dihelat di Istora Senayan, Jakarta, 12-17 Juni itu akan menjadi sebuah pertaruhan besar.

Paling tidak, ini akan menjadi ukuran lagi terkait persiapan, kemampuan, dan potensi Indonesia untuk melanjutkan tradisi medali emas di Olimpiade. Para mantan atlet sudah memberi "deadline" kepada PB PBSI supaya atlet-atlet binaannya bisa mencuri emas di London 2012.

Faktanya, dari empat kompetisi berlevel SuperSeries BWF di tahun ini, dari maksimal 20 gelar, hanya dua yang dimenangi wakil-wakil Indonesia, yaitu ganda campuran Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir di All England dan India Super Series.

Setelah hancur-hancuran di Piala Thomas-Uber, sebuah kabar baik diberikan Sony Dwi Kuncoro. Pemain tunggal putra yang kini ada di peringkat 65 dunia itu berhasil meraih gelar juara di turnamen level Grand Prix, yakni SCG Thailand Open di Bangkok. Kemarin ia tampil sebagai kampiun setelah mengalahkan pemain China, Chen Yuekun, dengan 21-17 21-14.

Yang lebih fenomenal adalah, di semifinal Sony menjungkalkan pemain nomor dua dunia, Lin Dan, juga dengan straight set 21-17 21-16.

Para pemain Indonesia semestinya bisa mengambil momentum kesuksesan Sony tersebut untuk bisa tampil terbaik di Indonesia Terbuka, yang besok akan memulai babak kualifikasi. Ironisnya, dalam tiga tahun terakhir tidak satu pun titel yang dimenangi pemain-pemain tuan rumah! Tahun lalu, empat dari lima nomor dimenangi kontingen China, sedangkan partai tunggal dikuasai Lee Chong Wei.

Kali terakhir ada pemain Indonesia yang naik podium juara di kandangnya sendiri adalah di tahun 2008 atas nama Sony dan ganda putri Vita Marissa/Lilyana Natsir.

Di Indonesia Terbuka, Chong Wei dan Lin Dan dipastikan absen. Enam unggulan teratas di tunggal putra adalah Chen Long, Chen Jin, Peter Gade, Sho Sasaki, Lee Hyun Il, dan Kenichi Tago. Baru setelah itu ada pemain Indonesia sebagai unggulan ketujuh: Simon Santoso.

Kecuali dua nama top di tunggal putra tersebut, pemain-pemain terbaik dunia di nomor lain akan berpartisipasi. Alhasil, tantangan untuk para pemain Indonesia tetap sangat besar. Di depan pendukungnya sendiri, yang sudah haus ingin menyaksikan atlet-atletnya kembali berjaya, mereka tentu diharapkan bisa menyabet kemenangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar