Featured Video

Selasa, 19 Juni 2012

Hotel Planet Holiday Diserang Yohanes Pura-pura Tewas saat Dikejar Massa Bersenjata Tajam


Yohanes Pura-pura Tewas saat Dikejar Massa Bersenjata Tajam
TRIBUN BATAM/SEPTYAN
Korban perkelahian antarmassa yang dirawat di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK), Batam, Senin (18/6/2012) 


 Pascabentrok dua kelompok massa di Hotel Palnet Holiday, Batam, tercatat ada 4 korban yang dirawat di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam.

Mereka adalah Maruli Nainggolan, Yohanes Eduardo Damanik, T Said Abdul Fahdil, dan Ruslan.
Keempat korban masuk RSBK pukul 17:15 WIB. Adapun Ruslan sudah diperbolehkan pulang dikarenakan hanya mengalami patah pada bagian tangan.
"Ruslan sudah mendapatkan perawatan dengan diberikan splax (jepit kayu) pada bagian tangannya yang patah. Korban sudah meninggalkan rumah sakit sekitar pukul 17.30 WIB," tutur seorang tim medis RSBK kepada Tribun, Senin (18/6/2012).
Adapun korban yang mengalami luka parah adalah Fahdil dengan luka sabetan senjata tajam di bagian leher, tangan kanan, serta di sebelah pelipis kanan dan telinga.
Yohanes mengalami luka di kepala, telinga, dan bahu di sebelah kiri. Sementara Maruli, putus pada ibu jari sebelah kanan dengan pakaian bersimbah darah.
Tidak lama setelah kejadian terebut, kerabat para korban datang ke Unit Gawat Darurat (UGD). Tampak hadir ketua DPRD Batam. Ia datang bersama rombongan untuk melihat langsung kondisi korban.
Kepada Tribun, korban mengaku bahwa ia semula tidak mengetahui secara pasti kejadian di Hotel Planet Holiday.
Saat mendapatkan pertolongan pertama dan mulai agak tenang, dua korban yakni Yohanes dan Maruli, mulai bercerita terkait nasib naas yang menimpa mereka.
Diceritakan Yohanes, bahwa dirinya tidak mengetahui secara pasti kejadian tersebut. Ia saat itu ditelepon rekan-rekannya agar datang ke tempat kejadian perkara (TKP).
"Saya ditelepon oleh kawan, katanya datang lah ke sini kita ngumpul-ngumpul," tutur pria yang merupakan paman Gabriel (Idola Cilik) kepada Tribun.
Saat dia datang ke lokasi kejadian, Yohanes sama sekali tidak mengetahui bahwa kelompoknya akan terlibat perkelahian dengan kelompok lain.
Tak heran jika ia sama sekali tidak membekali diri dengan alat maupun persiapan untuk membela diri.
"Yang jelas, sempat terjadi perkelahian secara anarkis. Saya sempat dikejar dengan menggunakan senjata tajam oleh kelompok tersebut," lanjutnya dengan nada lirih sambil menahan rasa sakit.
Bahkan, untuk mengelabui kelompok yang beringas tersebut, Yohanes mengaku sempat pura-pura mati untuk mengelabui orang yang menyerangnya tersebut.
Terkait informasi bahwa keluarganya sudah mengetahui kejadian tersebut, Yohanes mengaku belum mendapat informasi dari kelurganya.
"Istri saya ada di Jawa. Saya di Batam sama adik saya saja," tutur pria yang bekerja sebagai buruh di Batu Ampar ini kepada Tribun.
Hal serupa dikatakan Maruli. Awalnya, ia mengaku tidak mengetahui soal kejadian yang menimpa dirinya.
Hanya, berbeda dengan Yohanes, Maruli yang datang setelah ditelepon rekannya sempat membawa kayu cangkul ke lokasi kejadian.
"Orang itu bawa senjata tajam. Saya sempat berlari dan sempat sembunyi untuk menghindar, tetapi saya berhasil ditangkap," tutur Maruli kepada Tribun.
Luka ibu jari tangan kanannya yang sempat putus diakibatkan karena ia menangkis sabetan senjata tajam yang diarahkan kepadanya.
Adapun kondisi Fahdil, saat Tribun mencoba mengajak berbicara, ia masih menahan rasa sakit akibat luka yang dideritanya cukup parah.
Dia sempat berbicara walaupun sedikit kepada Tribun. "Saya tidak tahu lagi, tangan kanan saya mati rasa, saya haus sekali," ujarnya sambil mencoba untuk memanggil perawat di rumah sakit tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar