Featured Video

Jumat, 08 Juni 2012

MUHAMMADIYAH TETAPKAN AWAL PUASA 20 JULI

Muhammadiyah tetapkan 20 Juli awal puasa. Besar kemungkinan terjadi perbedaan antara Pemerintah dengan Muhammadiyah. Biasanya perbedaan klasik terjadi dalam menentukan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal.



 Ken­dati pemerintah belum me­ngu­mumkan secara resmi menetapkan masuknya 1 Ramadan 1433 Hijriah seba­gai awal dimulainya ibadah puasa bagi umat Islam, jauh-jauh hari Muhammadiyah telah menetapkan 20 Juli meru­pakan jatuhnya awal 1 Ra­madan 1433 H.
Wakil Pimpinan Wilayah Muham­madiyah Provinsi Suma­tera Barat Bidang Hisab, Bahktiar, kepada Haluan, Kamis (7/6) menga­takan, PP Muhammadiyah telah mene­tapkan 20 Juli 2012 awal masuknya 1 Ra­ma­dan. Hal ini berda­sarkan metode penetapan hisab yang menunjukkan Matahari telah terbenam terlebih dahulu dari pada 29 Sya’ban.
“Tidak seperti biasa, tahun ini diprediksi terjadi perbedaan dalam me­nen­tukan awal 1 Ra­madan. Biasa­nya Muhammadiyah dan pemerintah berbeda dalam menentukan  1 Syawal atau Lebaran. Namun sebaliknya, pada tahun ini akan terjadi perbedaan pada masuk 1 Ramadan. Sementara dalam penen­tuan 1 Syawal kemungkinan akan sama,” kata Bahktiar.
Ia menjelaskan, perbedaan tersebut akan terjadi karena cara menentukan masuknya 1 Ramadan, Muhammadiyah menggunakan hisab. Sementara pemerintah menggunakan motode rhukyat. Saat Matahari tenggelam, ketinggian hilal hanya 1.3°.  Bagi Muham­madiyah, ini sudah memenuhi kriteria wujudul hilalnya. Sedangkan bagi pemerintah tetap merujuk imkanur rukyat di atas 2°.
Dikatakannya, sementara untuk merukhiyat pada  29  Sya’ban tidak dimungkinkan. Karena ketinggian hilal baru 1.3°. Sementara peme­rintah baru akan mengklaim berhasil melihat hilal pada tanggal 19 Juli setelah sidang itsbat. Oleh sebab itu, Muhammadiyah akan berbeda memulai 1 Ramadan dengan pemerintah.
“Muhammadiyah akan memulai puasa tanggal 20 juli 2012. Sedang­kan memulai salat taraweh tanggal 19 Juli,” katanya.
Sementara itu dalam menen­tukan 1 Syawal 1433 H pada tanggal 19 Agustus 2012 peme­rintah dan Muhammadiyah akan bersama-sama. Ini disebabkan bulan baru terjadi setelah lewat Maghrib hampir pukul 23: 00 WIB tanggal 17 Agustus, sehingga tanggal 18 Agustus bulan sudah sangat besar untuk dirukhyat hilal berada di kisaran ketinggian 6.8° ketika Matahari tenggelam.
Bahktiar menambahkan,  Pimpi­nan Wilayah Muhammadiyah Sum­bar secara resmi akan meluncurkan Imsakiyah Ramadan 1433 H di ge­dung Dakwah Muham­madiyah Su­m­bar Jalan Sawahan No. 22 Pa­dang, 16 Juli 2012. Imsakiyah be­sar sepanjang 4X6 meter akan di pa­jang pada  dua tempat yaitu di Ge­dung Dakwah Muhammadiyah dan Mas­jid Muhammadiyah Kota Pa­dang.
Launching Imsakiyah ini untuk menjadi acuan pelaksanaan ibadah Ramadan. Tidak hanya penetapan 1 Ramadan yang jatuh pada tanggal 20 Juli saja, juga menetapkan Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada 19 Agustus 2011,” kata Bahktiar.
Selain itu, Bahktiar juga me­ngim­bau masyakat tidak mem­persoalkan perbedaan yang terjadi. Tetapi juga mengambil hikmah dari perbedaan tersebut. Hal tersebut juga terjadi karena perbedaan metode yang digunakan. Dia juga mengajak warga masya­rakat agar mengisi Ramadan nanti dengan melakukan amal ibadah sebanyak mungkin.
Sementara itu, ketua persatuan Tarbiyah Islamiyah Sumbar H Boy Les­tari mengatakan, untuk menen­tu­kan 1 Ramadan dan 1 Syawal, me­reka tetap berpedoman kepada pe­merintah. Ia berpendapat, terja­dinya perbedaan tidak bisa dielak­kan karena cara yang ditem­puh oleh pe­me­rintah dan Muham­madiyah berbeda.
“Tidak perlu mempersoalkan perbedaan. Karena, masing-masing metode sudah memiliki dasar yang kuat. Sekarang tinggal bagaimana kita berpedoman terhadap apa keyakinan sudah kita pegang,” katanya. (h/yat)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar