Featured Video

Jumat, 24 Agustus 2012

103 KECELAKAAN, 25 ORANG TEWAS

Angka kecelakaan di Sumatera Barat sebelum dan setelah Lebaran cukup tinggi. Sebanyak 25 tewas di jalan raya. Akumulasi di Indonesia yang tewas mencapai 638 orang dengan jumlah 3.600 kecelakaan.



 Lebaran identik dengan pulang kampung atau mudik. Tapi, merayakan hari kemenangan itu, seperti dua sisi mata uang yang tak terpisahkan dengan kecelakaan.
Di Sumatera Barat, sejak (H-7) Lebaran hingga Kamis 23 Agustus 2012 atau H+3, terjadi 103 kecelakaan dengan korban meninggal mencapai 25 orang, korban luka berat 78 orang, korban luka ringan sebanyak 110 orang, dan kerugian materil sekitar Rp355.015.000. Jumlah ini meningkat dibanding tahun lalu.
“Kecelakaan paling banyak terjadi pada kendaraan roda dua. Ya, memang banyak yang lebih senang memakai kendaraan roda dua dibandingkan angkutan umum. Akan tetapi, risikonya lebih besar. Data tersebut diperoleh dari H-7 hingga H+3,” kata Kepala Biro (Karo) Operasional Polda Sumbar, Kombes Pol Suwardi kepada Haluan, Kamis (23/8).
Dikatakannya, kecelakaan tertinggi terjadi di wilayah hukum Polresta Padang dan Polres Padang Pariaman. Di Kota Padang, hingga Selasa (22/8) tercatat kecelakaan terjadi sebanyak 12 kasus, sementara di Padang Pariaman sekitar 10 kasus. Selain itu, selama Operasi Ketupat berlangsung petugas lalulintas juga telah menilang 848 pengendara yang melanggar lalulintas, sementara teguran hanya hanya untuk enam pengendara sepeda motor.
Peningkatan
Jumlah kecelakaan ini, menurut Suwardi, mengalami peningkatan diban­dingkan jumlah kecelakaan saat mudik pada tahun 2011. Dari catatan posko pada tahun lalu, jumlah kecelakaan mencapai 94 peristiwa. Dari jumlah itu, korban yang meninggal dunia sebanyak 26 orang dan jumlah korban luka berat sebanyak 47 orang. Sementara itu, sebanyak 80 orang mengalami luka ringan dalam kecelakaan saat perjalanan mudik, dan kerugian ditaksir mencapai Rp363.755.000.
Suwardi berharap kepada para pemudik yang menggunakan transportasi darat agar melewati jalur utama yang telah dise­diakan. Menurutnya, jalan pintas ataupun jalan perkampungan yang dipilih sebagai jalan alternatif pemudik justru lebih rawan kecelakaan.
Suwardi juga mengimbau seluruh pemudik mengutamakan keselamatan selama perjalanan, sebab kecelakaan terjadi akibat kelalaian para pengendara. Jika tidak hati-hati, bisa saja jumlah korban tewas akan bertambah mengingat pemudik akan balik ke Padang, Pekanbaru, Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia.
Seluruh Indonesia Tewas 638 Orang
Sementara akumulasi kecelakaan di Indonesia dalam rentang waktu yang sama cukup tinggi. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bam­bang S Ervan mengatakan pihaknya mencatat selama mudik lebaran hingga hari ini ada 3.600 kecelakaan di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, kecela­kaan paling banyak adalah yang melibat­ kan roda dua hingga total kerugian diperkirakan mencapai Rp 7.459.224.400.
“Dari tanggal 11 Agustus sampai 21 Agustus jumlahnya mencapai 3.600 kecelakaan,” kata Bamang S Ervan di kantor Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (22/8).
Data tersebut, jelasnya diperoleh dari Korlantas Polri. “Sebenarnya kita berusaha menekan kecelakaan. Sementara itu dari tanggal 11 Agustus sampai 21 Agustus korban yang meninggal dunia sebanyak 638, luka berat 994 dan luka ringan 3.444,” katanya. Bambang memaparkan pada H-8 Lebaran jumlah kecelakaan 339, meninggal dunia 45, luka berat 62 dan luka ringan 306. Sedangkan H-7 jumlah kecelakaan 304, meninggal dunia 54, luka berat 69 dan luka ringan 266.
Sementara pada H-6 sampai H-2 jumlah kecelakaan sebanyak 1.666, meninggal dunia 299, luka berat 521, luka ringan 1.496. “Untuk H-1 sampai H+1, ada 1.291 jumlah kecelakaan, meninggal dunia 240, luka berat 411, dan luka ringan 1.376,” tambahnya. 

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar