Rencana H Herman Syarif Dt Bukik, (54), untuk kembali ke perantauannya di Jakarta setelah merayakan Hari Raya Idul Fitri 1423 H di kampung halamannya Gunuang Rajo Batipuh, Tanah Datar, gagal. Pengusaha percetakan di bilangan Keramat Jati dari suku Guci itu terpaksa dibawa kembali ke kampung dalam kondisi tak bernyawa setelah mengalami kecelakaan lalu lintas, Rabu (22/8) dini hari di Muaro Bungo, Jambi.
Mobil mini bus Toyota Kijang Innova yang dikemudikan anaknya Remon, (23), mahasiswa Unpad Bandung dan ditumpanginya bersama seluruh keluarga terbalik di wilayah hukum Polres Bungo Jambi. Herman Syarif Dt Bukik bersama Isneni Fitri, (22), salah seorang famili yang turut menumpang dalam mobil dan calon mahasiswa S2 UPI Bandung, meninggal.
Sementara, Lindawati (45), istri Herman Dt Bukik mengalami luka di bagian kepala dan pinggang. Sementara dua orang anaknya selamat. Linda kini dirawat di RSUD Padang Panjang.
Sebanyak tiga ambulans beriringan dari Muaro Bungo membawa dua jenazah dan Linda yang terluka.
Informasi yang dihimpun Haluan dari tempat kejadian perkara (TKP), kecelakaan terjadi akibat Remon tak sanggup mengendalikan laju mobil setelah ban kiri terjatuh ke bibir aspal jalan sebelah kiri gara-gara mengelakkan anjing yang hendak melintas jalan. Seketika mobil oleng dan menghantam tiang listrik. Herman Syarif yang berada di bangku tengah terpental keluar kendaraan, sedangkan Isneny Fitri terkena tiang listrik tersebut.
Kronologis kecelakaan itu dibenarkan Remon. “Saya tak bisa mengendalikan mobil setelah ban sebelah kiri turun di bibir aspal. Mobil oleng dan bagian tengah menghantam tiang listrik di kiri jalan. Selanjutnya saya baru sadar setelah berada di rumah sakit,” kata Remon dengan wajah berduka.
Herman Syarif merupakan Penghulu Suku Guci di Gunung Rajo. Bak pepatah, patah tumbuh hilang berganti pusako lakek kenan mudo. Dengan demikian gelar pusako adat Dt Bukik diserahkan kepada Zulkifli yang sebelumnya bergelar Dt Putih sebagai Panungkek Dt Bukik. Gelar Dt Putih dipercayakan kepada Suharmen yang dulu bergelar Dt Sinaro yang kini diamanahkan kepada Randi.
Prosesi penobatan gelar pusako adat Dt Bukik dari Suku Guci diselenggarakan melalui upacara adat “Tanah Tabaliak” di halaman rumah pesukuan sejalan dengan prosesi “Bakayu” yang lazim dilaksanakan di Gunung Rajo, Kamis (23/8) pagi. Penobatan gelar pusako adat ini dihadiri para penghulu suku di Kenagarian Gunung Rajo.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar