Featured Video

Jumat, 24 Agustus 2012

PADANG-SOLOK MASIH MACET


Hingga H+4 Lebaran tahun ini, jalur Padang-Solok masih dipadati kendaraan roda dua maupun roda empat. Kemacetan mencapai dua kilometer, yang dimulai dari Panorama I hingga ke Lubuk Paraku.
Untuk mengurangi kemacetan, beberapa petugas Pos Kamling Jalan Raya (PKJR) sibuk mengatur kendaraan baik yang datang dari arah Padang maupun yang datang dari Solok. Meski kondisi Jalur Sitinjau Laut masih dalam kondisi perbaikan, namun kedua jalur (kiri –kanan) dibuka selama Lebaran.

Meski kedua jalur tersebut dibuka, ternyata memperparah kemacetan. Selain itu, tikungan tajam pun harus membuat kendaraan yang datang dari arah Padang atau sebaliknya terpaksa berhati-hati untuk menghindari ke­celakaan.
Untung saja ada petugas PKJR yang selalu siaga selama 24 jam, sehingga kendaraan bisa berjalan lancar tanpa harus menumpuk terlalu lama di lokasi pendakian tersebut. Walaupun demi­kian, kemacetan tersebut mendatang­kan rezeki bagi petugas PKJR dengan ramainya kendaraan yang melintasi kawasan tersebut.
Yuki (30),  salah satu petugas PKJR mengaku, dengan padatnya arus lalulintas di kawasan tersebut menga­kibatkan pihaknya terpaksa lebih intens mengatur kendaraan. Mengan­tisipasi terjadinya kecelakaan dan kemacetan terlalu lama, pihaknya membagi 10 onggotanya yang bertugas menjadi lima sifht, masing masing mendapat giliran selama 2 jam per­kelompok.
Kapolresta Padang Kombes Pol Moch Seno Putro didamping Kasat Lantas Polresta Padang Kompol Andiyatna mengatakan, hingga H+7 pihaknya masih memprioritaskan pengawasan di Sitinjau Laut. Sebab ruas jalan ini diketahui lebih padat di lalui kendaraan bila dibandingkan jalan lintas lainnya, seperti jalan lintas Padang-Pesisir Selatan dan Padang-Bukittinggi.
Selama dalam Operasi Ketupat 2012, pihaknya telah mengerahkan sebagian anggotanya di pos penga­manan yang ada di lokasi tersebut, dan ditambah pengawasan dari petugas PKJR. “Hingga saat ini, Operasi Ketupat yang kita lakukan tahun ini masih berjalan lancar. Mudah-mudahan hingga habisnya operasi tersebut tetap berjalan aman,” kata Seno, kemarin.
Diimbau kepada masyarakat yang akan kembali ke Padang usai berleba­ran, bila melewati kawasan Sitinjau Laut tetap berhati-hati. Meski anggota telah ditugaskan di kawasan tersebut, namun ancaman longsor dan kecelakaan akibat rawannya medan yang dilalui, menyebabkan setiap pengendara mesti berhati-hati.
Untuk dalam kota sendiri, kata Seno, kawasan-kawasan kemacetan yang masih perlu diawasi adalah kawasan keramaian, seperti pasar, objek wisata, dan mal. Dari pantauan lapangan, beberapa kawasan pasar masih dira­maikan pengunjung. Seperti kawasan Pasar Bandar Buat dan Simpang Haru, Plaza Andalas, Basko Mall, dan Pantai Padang.
Dari Bukittinggi Lancar
Meski arus balik di kawasan Bukittinggi masih tergolong padat, namun pada Kamis (23/8) kemarin, jalur Bukittinggi-Padang, serta jalur Bu­kittinggi-Payakumbuh dan sebalik­nya telah aman dari kemacetan panjang.
Sebelumnya, jalur Bukittinggi-Padang dan Bukittinggi-Payakumbuh atau sebaliknya mengalami kemacetan panjang. Bahkan pengendara mobil harus menempuh waktu lima jam dari Kota Payakumbuh menuju Bukittinggi, padahal saat hari normal hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam.
Sedangkan dari Kabupaten 50 Kota menuju Bukittinggi, membutuhkan waktu perjalanan selama tujuh jam, padahal hari biasa hanya sekitar dua jam.
“Saya berangkat dari Limbanang Kabupaten 50 Kota pada hari Rabu (22/8) sekitar pukul 19.00 WIB, namun saya baru tiba di Kota Bukittinggi pada Kamis dinihari sekitar pukul 02.00 WIB. Saya menempuh waktu perjalanan selama tujuh jam, padahal pada hari biasa hanya butuh sekitar dua jam,” ujar Rinto kepada Haluan, Kamis (23/8).
Beberapa pengendara yang terjebak macet panjang pada Rabu malam didominasi oleh kendaraan roda empat, atau mobil. Sementara untuk ken­daraan roda dua atau sepeda motor, mayoritas lebih memilih menyisip di celah-celah sempit untuk menghindari macet tersebut. Menurut Kasat Lantas Polresta Bukittinggi AKP Yusep Dwi Prastiya, kepadatan arus saat lebaran kali ini meningkat sebesar 240 persen diban­ding hari biasa. Puncak kemacetan itu terjadi pada hari Selasa (21/8) hingga Rabu (22/8).
“Saat ini beberapa jalur sudah mulai landai. Kepadatan arus ini tak hanya disebabkan oleh masyarakat yang berlebaran, tapi juga akibat arus balik, serta banyaknya warga yang berliburan, karena pada hari Kamis, pekerja kantor masuk kerja,” ujar Kasat Lantas kepada Haluan, Kamis (23/8).
Tak hanya jalur Bukittinggi-Padang atau Bukittinggi-Payakumbuh dan sebaliknya yang telah mulai landai atau lancar, namun arus kendaraan di pusat Kota Bukittinggi juga telah mulai lancar dibanding beberapa hari sebelumnya.
Saat lebaran, petugas kepolisian harus bekerja keras untuk mengatasi arus kendaraan yang padat di pusat Kota Bukittinggi. Minimnya tempat parkir, membuat masyrakat memarkir kendaraannya di badan jalan, seeprti di kawasan Panorama, Jam Gadang, Kampung China dan beberapa tempat lainnya.
“Meski di kawasan Lapangan Kantin tersedia tempat parkir, namun masyarakat enggan parkir disana, karena menurut mereka terlalu jauh untuk berjalan kaki dari Lapangan kantin ke Jam gadang,” tutur Prastiya.  

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar