Featured Video

Selasa, 25 September 2012

Ibu Justin Bieber Korban Kekerasan Seksual


foto









Justin Beiber bersama ibunya Pattie Matte. AP/Starpix, Dave Allocca

Pattie Mallette berusia 18 tahun saat tengah hamil tua setelah bertahun-tahun tak henti-hentinya menjadi korban pelecehan seksual dan depresi. Ia berpikir akan memberinya nama Jesse, namun urung dan menggantinya menjadi Justin. Dan nama belakangnya bukan Mallette. Ia memilih Bieber.

Iseng-isengnya mengirim rekaman sang anak ke situs YouTube mengantarkan Justin-nya seperti sekarang: menjadi penyanyi remaja ternama, dengan penggemar -- yang menyebut diri mereka Beliebers -- sebanyak 28 juta orang. 

Penderitaan Mallette dimulai dengan perceraian yang menyakitkan dari orang tuanya, saat dia berusia 2 tahun. Pada usia 3 tahun, ia dilecehkan secara seksual pertama kali oleh seseorang yang dia kenal. 

Selama bertahun-tahun setelah itu, ia mengalami gejolak emosional, kerap kabur dari sekolah dan mengikuti pesta liar, sebelum akhirnya mendekatkan diri pada Tuhan setelah upaya bunuh dirinya gagal enam bulan sebelum mulai hamil Justin. 

Melalui bukunya, Nowhere but Up: The story of Justin Bieber''s Mom, ia membeberkan semuanya tanpa sungkan. Buku yang ditulis berkolaborasi dengan AJ Gregory, ini diposisikan olehnya sebagai bagian dari "penyembuhan" lukanya. Sebagian keuntungan penjualan buku akan didonasikan untuk tempat penampungan di Kanada, sebagai pengingat dia pernah ditendang keluar dari rumah setelah hamil. 

"Menulis buku adalah bagian dari proses penyembuhan saya," katanya dalam sebuah wawancara. "Salah satu cara melepaskan kepedihan adalah dengan menuliskannya. Masih terasa sakit hingga kini."

Dalam bukunya, ia sengaja tak menulis nama orang-orang yang pernah menyakitinya secara seksual, termasuk baby sitter laki-laki dan kakek dari seorang teman, tapi kata-kata terakhir dari pengakuan bukunya itu berbicara banyak. "Untuk pelakunya saya ingin bilang, saya memaafkan Anda."

Ia menyatakan, saking seringnya menerima kekerasan seksual, hingga ia berpikir perilaku itu normal. Ia merasa sangat takut, malu, tak dicintai. Perasaan bahwa dia adalah "gadis kotor" membentang sepanjang hidupnya. 

Ia mulai berhubungan dengan ayah Justin, Jeremy Bieber, ketika berusia 15 tahun. Pada usia 17 tahun, dia melemparkan dirinya di depan truk dan menjalani perawatan mental setelah upaya bunuh dirinya itu gagal. 

Setelah itu ia mulai mempelajari keyakinan Kristen, meskipun imannya goyah segera setelah ia kembali bergabung dengan teman-teman lamanya. Hingga enam bulan kemudian, dia dinyatakan hamil. Saran temannya untuk melakukan aborsi tak diindahkannya. 

Ia pergi ke penampungan dan melahirkan di sana. Dia bekerja paruh waktu untuk membeli kebutuhan anaknya dan menyewa tempat. Dengan bantuan seorang tetangga, Mallette melanjutkan pendidikan hingga meraih gelar sarjana, diikuti dengan pelatihan desain website dengan beasiswa.

Sementara itu, ritme yang sempurna anaknya pada drum, gitar, dan vokal muncul lebih awal, bersama dengan sifat hiperaktif, gila bola, dan hoki. Mallette kerap merekam ulah anaknya, dan rekaman Justin tengah menyanyi, pada usia 12 tahun, ia unggah ke Youtube. Tak dinyana, dari sanalah awal kehidupannya berbalik 180 derajat. 

stmp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar