Featured Video

Kamis, 06 September 2012

Sedot Wisatawan Lewat Pacu Jawi


Pacu jawi


Pemerin­tah Kabupaten Tanahdatar harus memanfaatkan pameran Foto Pacu Jawi, Kuliner dan Pesona Wisata, di gedung Bentara Budaya Jakarta 20-23 September nanti, sebagai momentum promosi besar-besa­ran pariwisata Tanahdatar.


Guna menarik wisatawan sebanyak-banyaknya datang menyaksikan pesta budaya lokal pacu jawi dan menikmati objek-objek wisata lainnya di Tanahdatar.  Hal itu terungkap dalam kunjungan Pendiri dan Penasihat Masyarakat Peduli Pariwista Sumbar (MAPPAS) Yulnofrins Napilus bersama Kasi Promosi Wisata Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pe­mu­da dan Olahraga Pemkab Tanahdatar Efrison ke redaksi Padang Ekspres, kemarin.

Pada iven ini nantinya, kata Efrison, akan dipamerkan sekitar 150 foto hasil karya para fotografer yang mengikuti iven pacu jawi dan foto yang dikirimkan masyarakat, sete­lah dilakukan seleksi oleh ku­ra­tor Arbain Rambey, fotogra­fer senior Harian Kompas. ”Pameran ini merupakan ajang promosi wisata Tanahdatar. Ketua Forum Pacu Jawi akan kami ajak dalam pameran ini. Begitu pula dengan bajak yang biasa digunakan untuk pacu jawi, akan dibawa dari Tanah­datar ke arena pameran itu sehingga pengunjung bisa melihat langsung bentuknya,” kata Efrison.

Keterbatasan APBD yang kerap menjadi alasan pemerin­tah daerah untuk mempro­mo­sikan pariwisata daerahnya, ternyata tidak berlaku bagi Tanahdatar. Buktinya, pame­ran ini tidak menggunakan dana APBD Tanahdatar.

Efrison mengungkapkan, semua biaya yang dibutuhkan untuk iven ini berasal dari dukungan dari para sponsor. ”Alhamdulillah, kita tidak menggunakan APBD pada pameran ini. Kami sangat berterima kasih kepada para sponsor yang telah banyak membantu hingga terlaksa­na­nya agenda strategis ini,” ung­kap Efrison.

Dalam silaturahmi yang dihadiri Pimpinan Perusahaan Two Efly, Pemred Montosori, dan Wapemred Heri Sugiarto itu, Yulnofrins mengapresiasi terhadap pameran foto pacu jawi. Ia pun memuji kreativitas Pemkab Tanahdatar yang tan­pa perlu APBD bisa menye­leng­garakan kegiatan besar tersebut.

”Nah, kan terbukti, pro­mosi wisata daerah tidak ha­nya bisa mengandalkan APBD. Tanahdatar sudah mem­bukti­kan itu, dan cara ini patut diti­ru daerah lain sehingga pari­wisata Sumbar semakin maju dan kian banyak dikunjungi wisatawan,” kata Yulnofrins.

Dengan adanya pameran yang bisa menyedot perhatian pengunjung ini, Yulnofrins menilai perlunya Pemkab Ta­nah­datar membenahi fasilitas-fasilitas publik di objek-objek wisata di Tanahdatar sehingga memberikan kenyamanan dan kepuasan wisatawan.

Menurut pecinta fotografi tersebut, di sekitar objek wisata, Pemkab Tanahdatar mesti menyediakan tempat untuk memamerkan dan me­masarkan hasil kerajinan ma­syarakat seperti souvenir, tem­pat kuliner, dan arena per­tunjukan kesenian daerah.

Dengan begitu, wisatawan yang datang tidak hanya ber­foto-foto saja di objek wisata, tapi juga bisa mengenal lang­sung kerajinan asli daerah serta punya oleh-oleh seperti souvenir untuk dibawa pulang ke daerah atau negara asal mereka.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar