Featured Video

Jumat, 19 Oktober 2012

MAHASISWA UNAND DAN UNP NILAI SBY GAGAL-ORASI KE KANTOR GUBERNUR SUMBAR


Kecewa dengan tiga tahun kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, puluhan mahasiswa dari Universitas Andalas (Unand) dan Universitas  Negeri Padang (UNP)  melakukan orasi di kantor Gubernur Sumbar, Kamis (18/10). Dalam orasinya, mahasiswa menyampaikan tujuh tuntutan dan berharap kepala negara menindaklanjutinya.

Aksi orasi dimulai sekitar pukul 09.30 WIB. Tak terlihat pengamanan yang cukup ber­arti dari aparat kepolisian dalam mengawal aksi  orasi  yang dilakukan oleh ma­hasiswa. Aparat baru terlihat datang  ke lokasi pada pukul 10.15 WIB. Dalam me­nyam­paikan orasi, para mahasiswa membawa spanduk dan pam­flet berupa kecaman terhadap  pemerintahan SBY dan Boe­diono.
Dalam  pamflet  tersebut, para mahasiswa menilai ada 7 kegagalan  Pemerintahan SBY- Boediono. Tujuh kega­galan itu adalah gagal dalam memberantas korupsi, gagal dalam membangun  keman­dirian ekonomi dan kes­ej­ah­teraan, gagal  dalam pem­bangunan moral pendidikan dan kebudayaan.
Selanjutnya, pemerintah juga dinilai  gagal dalam penegakan hukum, gagal  dalam melindungi tenaga kerja indonesia  (TKI), gagal   dalam kemandirian  pangan di In­donesia, serta mendesak untuk menghentikan segala tin­dakan kekerasan demi peng­hormatan Hak Asasi Manusia  (HAM).
Koordinator aksi,  Mal­danis mengatakan, selama tiga tahun pemerintahan SBY- Boediono, ia melihat  SBY belum berhasil  dalam mela­kukan penegakan hu­kum di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan ba­nyaknya kasus korupsi yang terjadi, namun penindakan terhadap pelaku korupsi, masih belum seperti yang di harapkan masyarakat.
“ Ini yang sangat kita sesalkan. Lihat saja , impor masih saja terjadi. Padahal  Indonesia kaya dengan segala sumberdaya yang ada. Ini tidak akan terjadi, apabila peme­rintah  lebih mensejahterakan petani,” ucapnya.
Pemerintahan SBY, ka­ta­nya,  belum dapat mem­berikan kesejahteraan ke­pada masyarakat. Ini di­buktikan dengan masih ba­nyaknya penduduk miskin di Indo­nesia.Tak hanya  itu,  tawuran antara  mahasiswa  pun juga kerap  terjadi  di sejumlah daerah, meng­identifikasikan kegagalan pemerintah dalam pem­bangunan moral pen­didikan. “Kami  berharap  pemerintah dapat mencari  solusi  yang kongkret untuk penyelesaian persoalan bang­sa,” ucapnya.
Setelah menyampaikan orasinya sekitar 30 menit di kantor gubernur, para maha­siswa itupun berlalu, setelah tak satupun pejabat Pemprov Sumbar yang da­pat me­nerima   aspirasinya. Mereka ke­mu­dian  m­e­lan­jutkan aksinya d­e­ngan me­lakukan longmarch dari kantor Gubernur menuju kantor DPRD Sumbar. 

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar