Kecewa dengan tiga tahun kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, puluhan mahasiswa dari Universitas Andalas (Unand) dan Universitas Negeri Padang (UNP) melakukan orasi di kantor Gubernur Sumbar, Kamis (18/10). Dalam orasinya, mahasiswa menyampaikan tujuh tuntutan dan berharap kepala negara menindaklanjutinya.
Aksi orasi dimulai sekitar pukul 09.30 WIB. Tak terlihat pengamanan yang cukup berarti dari aparat kepolisian dalam mengawal aksi orasi yang dilakukan oleh mahasiswa. Aparat baru terlihat datang ke lokasi pada pukul 10.15 WIB. Dalam menyampaikan orasi, para mahasiswa membawa spanduk dan pamflet berupa kecaman terhadap pemerintahan SBY dan Boediono.
Dalam pamflet tersebut, para mahasiswa menilai ada 7 kegagalan Pemerintahan SBY- Boediono. Tujuh kegagalan itu adalah gagal dalam memberantas korupsi, gagal dalam membangun kemandirian ekonomi dan kesejahteraan, gagal dalam pembangunan moral pendidikan dan kebudayaan.
Selanjutnya, pemerintah juga dinilai gagal dalam penegakan hukum, gagal dalam melindungi tenaga kerja indonesia (TKI), gagal dalam kemandirian pangan di Indonesia, serta mendesak untuk menghentikan segala tindakan kekerasan demi penghormatan Hak Asasi Manusia (HAM).
Koordinator aksi, Maldanis mengatakan, selama tiga tahun pemerintahan SBY- Boediono, ia melihat SBY belum berhasil dalam melakukan penegakan hukum di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kasus korupsi yang terjadi, namun penindakan terhadap pelaku korupsi, masih belum seperti yang di harapkan masyarakat.
“ Ini yang sangat kita sesalkan. Lihat saja , impor masih saja terjadi. Padahal Indonesia kaya dengan segala sumberdaya yang ada. Ini tidak akan terjadi, apabila pemerintah lebih mensejahterakan petani,” ucapnya.
Pemerintahan SBY, katanya, belum dapat memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Ini dibuktikan dengan masih banyaknya penduduk miskin di Indonesia.Tak hanya itu, tawuran antara mahasiswa pun juga kerap terjadi di sejumlah daerah, mengidentifikasikan kegagalan pemerintah dalam pembangunan moral pendidikan. “Kami berharap pemerintah dapat mencari solusi yang kongkret untuk penyelesaian persoalan bangsa,” ucapnya.
Setelah menyampaikan orasinya sekitar 30 menit di kantor gubernur, para mahasiswa itupun berlalu, setelah tak satupun pejabat Pemprov Sumbar yang dapat menerima aspirasinya. Mereka kemudian melanjutkan aksinya dengan melakukan longmarch dari kantor Gubernur menuju kantor DPRD Sumbar.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar