KANS SEMEN PADANG KE ISL MAKIN TIPIS

Kans Semen Padang untuk mengarungi kompetisi Indonesian Super League (ISL) makin tipis. Iven Inter Island Cup (IIC) yang menjadi turnamen pramusim peserta ISL, tak menyertakan Kabau Sirah sebagai salah satu peserta di turnamen yang di babak penyisihan yang menggunakan system home tournament.

Kondisi ini disadari manajemen Semen Padang. CEO Kabau Sirah SP, Erizal Anwar tak mau ambil pusing dengan kondisi ini. Dihubungi Haluan kemarin, Erizal me­nyebutkan pihaknya kini hanya mau fokus  pada persiapan tim. “Jika tidak diundang di IIC, kita siapkan lagi laga dengan Negeri Sembilan. Rencananya, digelar di Padang 6 Desember mendatang,”­sebutnya.

Selain beruji tanding de­ngan tim dari negeri tetangga ini, Semen Padang juga me­mastikan akan ambil bagian dari turnamen Piala Gu­bernur Aceh yang kembali dilaksanakan tahun ini. Erizal sendiri belum mengetahui dari mana saja tim yang ambil bagian di turnamen yang sudah rutin digelar sejak beberapa waktu lalu.

Tak sampai disana, Laskar Bukik Indaruang yang total dibiayai pabrik semen tertua di Indonesia itu juga melirik untuk menjadi tuan rumah Master Cup yang dilaksanakan Tabloid Bola. “Kini-pun kami tengah menggelar tour Sumbar. Soal kompetisi, tung­gu saja kongres dan kepu­tusannya,”kata Erizal.

Pada laga perdana di Tour Sumbar itu, Semen Padang menang besar 7-0 atas Persepar Pariaman. Menurut Direktur Teknik Semen Pa­dang Suhatman Imam, di laga ini, anak asuhnya telah tampil sesuai harapan. Seluruh instruksi pelatih telah dijalankan Edward Junior Wilson dan kawan-kawan. "Alhamdulillah ini pertandingan bagus, bersih dan target utama kita tercapai. Para pemain juga sudah menunjukkan performa yang bagus," ujar mantan Pelatih Semen Padang ini.

Sebelumnya, dalam  laga uji melawan Persepar Padang Pariaman di Stadion Sungai Sariak Kabupaten Padang Pariaman, Rabu (14/11), Semen Padang berhasil me­nang tujuh gol tanpa balas. Empat dari tujuh gol Kabau Sirah dicetak Rudi dan Nico Malau, masing-masing dua gol. Tiga gol lain diciptakan Hendra Bayauw, Edward Junior Wilson dan M. Nur Iskandar.

sumber