Featured Video

Senin, 15 April 2013

Menyoal Kemungkinan Perempuan Membalap di Lintasan F1


Getty Images/Paul Gilham
London - Mantan pebalap F1 Sir Stirling Moss menilai bahwa kaum perempuan tidak memiliki kemampuan mental cukup untuk bersaing mengejar kemenangan di dunia F1. Opini itu memunculkan pertanyaan mengenai kans perempuan membalap di lintasan F1.

Saat ini muncul kecenderungan meningkatnya peranan perempuan di dunia F1, dengan hadirnya sejumlah sosok seperti Monisha Kaltenborn sebagai bos tim Sauber dan Claire Williams yang merupakan petinggi tim Williams.

Akan tetapi, Moss menilai bahwa dalam urusan balapan dan mengejar kemenangan di lintasan, kaum Hawa kurang cakap. Pria 83 tahun yang acapkali digadang-gadang sebagai pebalap terbaik yang tidak pernah menjadi juara dunia F1 itu menyebut perempuan akan terkendala, bukan dalam hal fisik tapi mental.

"Saya pikir mereka memiliki kekuatan, tapi saya tak tahu apakah mereka memiliki ketangguhan mental untuk menjalani balapan sengit, wheel to wheel," katanya kepada BBC Radio 5 Live yang dikutip Planet F1.

"Kami punya beberapa pebalap perempuan tangguh dan liat, tapi, ketika hidup Anda dipertaruhkan, saya pikir ketegangan dalam sebuah situasi kompetitif akan terlihat ketika Anda berusaha menang."

"Saya pikir tekanan mental akan cukup sulit ditangani oleh seorang perempuan. Saya pikir mereka tidak memiliki kemampuan cukup untuk memenangi balapan F1," nilai Moss.

Penilaian Moss itu sendiri dengan cepat langsung ditepis oleh Susie Wolff, pebalap pengembangan tim Williams yang namanya sedang naik daun.

"Saya benar-benar tidak setuju dengannya. Saya tak suka mendengarnya. Saya tak tahu harus mulai dari mana usai mendengar wawancara itu. Saya punya respek besar buat Sir Stirling dan apa yang sudah ia capai, tapi saya pikir kami ada di generasi berbeda," katanya di BBC.

"Untuk Moss, sulit dipercaya seorang perempuan mengendari mobil F1, yang mana cukup adil (dari sudut pandangnya). Pada periode ia membalap, setiap kali mereka masuk ke mobil, mereka mempertaruhkan nyawanya. Tapi F1 sekarang kian cangih dan sudah jauh lebih aman," papar Wolff berargumen.

Menyoal dua argumentasi bertolak belakang tersebut, bos F1 Bernie Ecclestone seperti ingin menengahi. Ia menyebut bahwa pebalap perempuan boleh jadi punya kemampuan yang sama dengan seorang pebalap pria, tetapi kesempatan untuk memperlihatkan hal tersebut bakal amat sulit didapatkan.

"Tak ada alasan kenapa seorang perempuan tidak bisa bersaing dengan seorang pria. Sayangnya, dengan situasi saat ini, saya tidak bisa membayangkan seorang perempuan akan mendapat kesempatan untuk mengemudikan mobil Red Bull atau Ferrari."

"Satu-satunya kesempatan adalah dengan tim yang lebih kecil dan mereka cuma mengambil seseorang jika mereka punya sponsor kuat. Patut disesalkan, masalanya adalah banyak perempuan yang mungkin bisa bersaing sebaik para pebalap pria tapi takkan mendapatkan kesempatan," analisis Ecclestone.


s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar