Featured Video

Senin, 15 April 2013

Sepantasnya Presiden SBY Copot Mendikbud


Sepantasnya Presiden SBY Copot Mendikbud
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Petugas bongkar 1.701 kotak berisi soal Ujian Nasional (UN) 2013 di Dinas Pendidikan Kota Semarang, Jalan Dr Wahidin, Kota Semarang, Jateng, Sabtu (13/4/2013). Soal ujian akan didistribusikan ke seluruh rayon pada Minggu (15/4/2013) dan akan dibagikan ke 29.522 peserta SMA, SMA dan MA se Kota Semarang selama ujian berlangsung pada 15-18 April mendatang. (TRIBUN JATENG/Wahyu Sulistiyawan)
 ANGGOTA Komisi X DPR, Nasrullah Larada menegaskan layak dan pantaslah Presiden SBY segera mencopot Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), M Nuh. Kalau tidak dikhawatirkan wajah pendidikan nasional semakin terpuruk dititik nol.

Mengapa demikian? Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan itu karena baru kali ini dalam sejarah pelaksaan Ujian Nasional (UN), terjadi penundaan waktu ujian di beberapa Propinsi. Dan itu terjadi hanya karena persoalan teknis yang terkait dengan percetakan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengumumkan penundaan jadwal Ujian Nasional (UN) 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia pada  jenjang SMA/MA/SMALB/SMK dan Paket C di 11 provinsi. Penundaan ini terkait kendala teknis dalam pengepakan naskah soal di percetakan.

"Hal ini sangat memalukan dan mencoreng dunia pendidikan nasional. Kejadian ini sekaligus membuktikan bahwa sistem manajemen, fungsi kontrol dan pengawasan, sikap profesional yang ada di kemendikbud patut dipertanyakan," tegas dia  Jakarta, Senin (15/4/2013).

Menurutnya, bisa jadi kasus tertundanya UN merupakan klimaks dari berbagai kebijakan Mendikbud yang tidak pernah terncana dengan baik serta selalu menafikan etika profesi akademik.

"Oleh karenanya, sebagai bentuk tanggung jawab moral, akademik, etik dan profesi, sudah sepantasnya Presiden SBY untuk segera mengganti Mendikbud sebelum wajah pendidikan nasional semakin terpuruk dititik nol," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemdikbud, Ibnu Hamad, di Jakarta, menyebutkan ke-11 propinsi yang mengalami pergeseran jadwal UN  tersebut adalah: Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. 

“Untuk provinsi lain tidak ada perubahan, dilaksanakan sesuai jadwal  semula, yakni Senin, 15 April”, tegas  Ibnu Hamad, di Jakarta,  Sabtu (13/4/2013), sebagaimana dikutipTribunnews.com dari situs Setkab.

Ibu Hamid menjelaskan, penundaan ini hanya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia saja. Adapun jadwal UN mata pelajaran lain akan berlangsung sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. “Jadwal UN mata pelajaran lain berlangsung sesuai jadwal atau  tidak mengalami perubahan jadwal,” tegas Ibnu Hamad.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemdikbud itu meyakini, pergeseran jadwal UN mata pelajaran Bahasa Indonesia  tidak akan mempengaruhi konsentrasi  siswa dalam  menghadapi UN. “Perubahan jadwal ini tidak akan berpengaruh terhadap siswa, sebab bagi siswa yang sudah mempersiapkan diri dengan baik, masalah waktu pelaksanaan tidak akan jadi kendala”, tuturnya.

Mengenai pendistribusian  naskah soal UN,  menurut Ibnu Hamid, berlangsung dengan baik, tanpa kendala berarti. Saat ini, naskah soal UN  sudah sampai di dinas pendidikan kabupaten/kota, dan selanjutnya didistribusikan ke rayon dan sekolah tempat penyelenggaraan UN.

Ibnu Hamad menghimbau agar siswa tetap berkonsentrasi dan mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapi UN 2013, yang berlangsung pada tanggal 15 - 18 April untuk jenjang SMA/MA/SMALB dan Paket C dan tanggal 15 - 17 April untuk jenjang SMK. Sedangkan jenjang SMP/MTs/SMLB dan Paket B pada tanggal 22 - 25  April, dan jenjang SD/MI dan Paket A pada tanggal 6 - 8 Mei.

”Persiapkan diri dengan baik, pelajari dan  pahami kisi-kisi soal yang telah ditetapkan. Abaikan isu-isu tentang kebocoran soal dan kunci jawaban. Sebab dengan diterapkannya 20 variasi soal dan ditambah dengan pemakaian kode bar pada setiap naskah dan lembar jawaban UN, mustahil kebocoran soal akan terjadi,” imbau Ibnu Hamad.

s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar