Featured Video

Senin, 05 September 2011

PASAR PADANG PANJANG TERBAKAR


Musibah di hari Lebaran. Sebanyak 123 petak ba­ngunan  los dan toko di Pasar Padang Panjang ludes jadi abu setelah terbakar menjelang subuh kemarin. Pedagang pun sepakat meminta pemerintah membangun kembali pasar yang terbakar itu.
PADANG PANJANG, HALUAN — Kelompok Pedagang Pasar Padang Panjang (KP4) bersama kelompok lainnya yang jadi korban kebakaran menjelang subuh kemarin melakukan rapat kilat bersama ketua DPRD Novi Hendri di warung kopi. Pedagang sepakat meminta pemerintah mere­novasi pasar itu agar mereka bisa berdagang lagi.
Kesepakatan itu ditanda tangani se­banyak 39 pedagang yang menempati los F dan Los G yang hangus terbakar men­jelang subuh itu. Rapat kilat di­pimpin Ketua KP4 R Dt Panduko Sutan.

Keputusan pedagang diambil setelah bermusyawarah.
Terlihat hadir ketua KP5 L Dt Simarajo, ketua Tim komunikasi H Sidi Zamzali dan wakilnya Jasman
Ketua DPRD kota Padang Pan­jang Novi Hendri usai rapat kilat pedagang mengaku ikut prihatin atas musibah kebakaran pasar Padang Panjang. “ Saya turut berduka atas musibah ini,” kata Novi Hendri
Menyinggung harapan pedagang untuk merenovasi kios yang terbakar agar pedagang bisa kembali berjualan, kata Novi Hendri tentu perlu di rumuskan bersama sama terlebih dahulu. Sebab masalah ini harus di dudukkan bersama sama antara pedagang dan pemerintah daerah. “Harapan pedagang sudah kita tampung dan akan kita teruskan ke Pemda kota Padang Panjang “ sebut Novi menambahkan.
Mengais Sisa Kebakaran
Kebakaran pasar Padang Panjang membawa duka yang dalam bagi pedagang. Mereka hanya bisa mena­tap abu dan puing puing sisa keba­karan. Nurhayati pedagang yang menempati los G hanya pasrah menerima musibah ini. Sementara di beberapa kios yang sudah hangus terbakar tampak pedagang mengais dan mencari barang barang yang mungkin masih bisa dimanfaatkan.
R Dt panduko Sutan ketua KP4 kepada Haluan menyatakan, musibah kebakaran sudah Ia alami dua kali. Tahun 2006 seluruh isi kedainya hangus terbakar. Sekarang Ia kembali dilanda musibah. “ Tuhan masih menguji iman saya. Mudah mudahan di balik musibah ini ada hikmahnya, “ tutur R Dt Panduko Sutan.
Sebahagian Pedagang mulai membersihkan kios kios mereka. Bahkan sudah ada pedagang kaki lima yang mendirikan tenda tenda.
Tunggu tim Forensik
Penyelidikan penyebab kebakaran masih menunggu Tim Pusat Labora­torium Forensik Polri dari Medan. Kapolresta Padang Panjang Sofyan Hidayat usai kebakaran sudah melakukan pelarangan untuk mema­suki lokasi kebakaran untuk memu­dahkan penyelidikan oleh Tim Fo­rensik Medan. Namun hingga sore ke­marin sebagian pedagang sudah mu­lai membersikan kios-kios mereka
Total jumlah petak toko yang terbakar itu adalah 123 petak. Menurut keterangan sejumlah saksi mata di tempat kejadian peristiwa (TKP), seluruh petak toko tersebut berada di blok F, G dan los di antara dua blok dan sebagian los pecah belah tidak dapat diselamatkan.
Upaya pemadaman kobaran api baru berhasil sekitar pukul 06.00 WIB setelah petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) menurunkan 10 unit.
“Masing-masing mobil pemadam kebakaran berasal dari Pemkot Padangpanjang dan 5 dan selebihnya dari daerah tetangga, seperti kota Pariaman, Solok, Bukittinggi, Agam dan Tanahdatar,” sebutnya.
Usaha pemadaman yang dilaku­kan petugas damkar sedikit menga­lami kesulitan karena api bersumber dari tengah-tengah pasar sehingga semprotan air dari pema­dam tidak maksimal mencapai titik. Selain itu, kobaran api susah dikendalikan karena sesaknya para pedagang yang berusaha menyelamatkan barang-barang mereka.
Sementara, pedagang yang terlam­bat mengetahui peristiwa itu, hanya bisa pasrah menyaksikan kobaran api yang menjilat dan menghanguskan toko beserta isinya. Hanya beberapa dari pedagang yang berhasil menge­luarkan sejumlah kecil barang dagangannya.
“Saya mendapat kabar dari rekan sesama pedagang sekitar hampir pukul 05.00 WIB. Ketika sampai di sini api sudah menjilati beberapa kedai di sekitar, sehingga tidak mungkin untuk melakukan evakuasi barang-barang. Tidak ada yang bisa saya selamatkan, sehingga paling tidak kerugian mencapai Rp40 juta,” tutur Roni pedagang lainnya.
Senada, pemilik usaha santan perasan Santan Sabako mengaku mengalami kerugian besar setelah mesin peras senilai Rp80 juta ikut ludes bersama tokonya.
“Akibat kebakaran ini, saya mengalami kerugian paling tidak mencapai Rp100 juta,” sebut pemilik toko santan yang tidak mau menye­butkan namanya itu.
Kerugian Rp2,19 Miliar
Sementara Wakil Walikota, Edwin mengatakan, total kerugian sementara diperkirakan mencapai Rp2,19 miliar. Masing-masing untuk bangunan Rp1,09 miliar terdiri dari blok F diperkirakan Rp450 juta, blok G Rp450 juta, los piring Rp150 juta, petak katupek Rp40 juta dan total kerugian pedagang atas barang dagangan mencapai Rp1,100 miliar.
Edwin bersama sejumlah unsur Muspida plus menghimbau agar masyarakat atau pedagang tak terpancing isu-isu miring, sebelum mendapat kejelasan penyebab keba­karan dari pihak berkompeten.
“Kita harapkan masyarakat jangan terpancing adanya isu-isu dari orang tak bertanggung jawab atau kebakaran ini ada unsur disengaja,” harapnya.
Pemko Padangpanjang segera akan mencarikan solusi agar para pedagang bisa kembali melakukan aktivitasnya. Selain itu, dari pihak Dinas Sosial Tenaga Kerja Padang­panjang masih mengumpulkan data pedagang sebagai penerima bantuan dana tanggap darurat. (h/one/son/ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar