Featured Video

Senin, 05 September 2011

Payakumbuh-Riau Padat Merayap


Payakumbuh, Singgalang:
Arus mudik mengalami lonjakan. Dari kawasan Silaing hingga Baso Kabupaten Agam sejak Sabtu hingga Minggu (4/9) kemarin, dilaporkan terjadi kemacetan panjang.
Untuk jarak tempu Payakumbuh-Padang, pengendara roda empat terpaksa bersabar menunggangi kendaraannya hinga hitungan 6 sampai 9 jam. Pantauan Singgalang Sabtu (3/9) kemarin menyebutkan, macet paling parah terjadi di Silaing dan jalan lintas Bukittinggi-Padang. Tidak sampai 2 menit berjalan, pengendara dengan amat terpaksa harus berhenti lagi.
“Macet sekali. Mintak ampun saya. Tapi, mau apa lagi. Menghindari macet sangat susah. Kalau bisa, pemerintah segeralah memikirkan ini. Kenapa setiap tahun jalan Padang-Bukittinggi terus saja macet. Apakah tidak ada solusinya,” kata Muhammad Amin Chaniago, perantau asal Payakumbuh di balik gagang teleponenya, Minggu (4/9).
Kondisi serupa, juga terlihat di jalan Sumbar-Riau tepatnya di jantung Payakumbuh hingga Kelok Sembilan Kabupaten Limapuluh Kota. Dari dua wilayah hukum berbeda tersebut, volume kendaraan pasca lebaran tampak banyak benar. Beruntung, tidak terjadi macet panjang, seperti halnya di Silaing hingga Baso.
“Kita terus siaga. Seluruh personil operasi ketupat dan Satlantas Polres Limapuluh Kota, kita kerahkan untuk turun ke badan jalan. Amankan arus balik. Tidak boleh lengah. Pengendara dan pemudik harus dilayani semaksimal mungkin,” ujar Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Partomo Irinanto S.Ik menjawab Singgalang, Minggu (4/9).
Dia memprediksi, setiap jamnya tidak kurang dari 500 unit kendaraan roda empat melalui jalan Sumbar-Riau. Sebaliknya, arus lalu-lintas dari arah Riau menuju Sumbar, tergolong menurun. “Volume kendaran dari Riau, jauh berkurang. Ini merupakan bukti, kalau perantau kita dari Sumbar sudah berangkat lagi ke Riau,” imbuh Kapolres.
Lalai
Dia tidak menampik, banyaknya kasus kecalakaan lalu lintas (Laka Lantas) ketika mudik dan arus balik terjadi akibat kelalaian pengendara. Setelah itu, kasus kecelakaan juga berfaktor karena pengendara terlalu egois. “Kalau normalnya, seorang penegendara harus berhenti setelah 3 sampai 4 jam membawa kendaraan. Ini tidak, pengendara sering menang sendiri,” tambah Kapolres.
Dia memprediksi, arus balik lebaran 1432 Hijriyah akan menurun Senin (5/9) hari ini. Kalaupun demikian, kepada para anggotanya, Kapolres meminta agar tidak mencoba-coba lali dalam tugas.
Dia sendiri, langsung melakukan pemantauan dan inspeksi ke beberapa titik jalan Sumbar-Riau, hingga batas Provinsi di Nagari Tanjuang Pauah, Kecamatan Pangkalan Koto Baru.
(bayu/436)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar