Featured Video

Kamis, 29 September 2011

WALIKOTA JANJIKAN RP10 JUTA-INFORMASIKAN TEMPAT MAKSIAT


PADANG, Haluan--Walikota Padang Fauzi Bahar akan memberikan hadiah sebesar Rp10 juta kepada masyarakat Kota Padang yang dapat memberitahukan lokasi maksiat di Kota Padang. Seperti yang terjadi di Cafe Felas pada Selasa (28/9) malam menangkap dua orang wanita penari erotis.

"Saya akan memberikan hadiah sebesar sepulah juta rupiah kepada masyarakat Kota Padang yang dapat mem­beri­tahukan tempat-tempat maksiat di Kota Padang. Tapi, harus disertai dengan barang bukti," katanya kepada Haluan, usai kopi morning di DPRD Kota Padang, Rabu (29/9).
Pemberian hadiah kepada masyarakat yang berhasil mene­mukan tempat maksiat seperti Cafe Felas, sebagai motivasi untuk memberantas maksiat. Karena, kemungkinan masih banyak penari-penari erotis lainnya seperti di Cafe Felas.
Ia mengharapkan, pem­beran­tasan tempat maksiat di Kota Padang ini hendaknya rutin dilakukan. Sehingga, kota bernuansa religius tercapai.
Wakil Ketua DPRD Kota Padang Budiman menyayang­kan, adanya penari erotis di Kota Padang. Karena, selama ini Kota Padang dikenal sebagai kota "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah".
"Saya harapkan pembe­rantasan maksiat di Kota Padang ini dilakukan sampai ke akar-akarnya. Sehingga, perilaku amoral di Kota Padang ini tidak marak lagi," katanya.
Dikatakannya, jangan ka­rena mengharapkan PAD dari tempat hiburan, pemerintah membiarkan generasi mudanya rusak dan tidak bermoral. Apalagi, demi mendapatkan PAD dengan menghalalkan berbagai cara.
Kalau sudah melanggar moral, DPRD tidak bisa men­tolerir lagi. Bahkan, jika Satpol PP tidak bisa memberantas tempat maksiat, maka pangkas saja anggaran di Satpol PP. Apalagi, jika Satpol PP yang terlibat lebih baik dipecat saja.
"Persoalan yang merusak moral bangsa ini adalah masa­lah serius dan harus segera disikapi pemerintah. Untuk itu, Satpol PP segera memberantas tempat maksiat yang merusak generasi muda,"  tambah mantan Ketua DPD PKS Kota Padang ini.
Sementara itu, berbeda dengan rekannya, anggota Komisi II DPRD Kota Padang Irwan Fikri, tidak terkejut dengan tertangkapnya dua penari erotis di Cafe Felas pada Selasa (28/9) malam tersebut.
"Saya tidak terkejut dengan kejadian yang merusak generasi bangsa ini, karena di setiap rapat sudah saya ingatkan kepada Dinas Pariwisata bahwa tempat hiburan tidak cocok sebagai lokasi pariwisata. Apalagi, dikaitkan dengan Kota Padang yang religius," kata Ketua DPC PPP Kota Padang ini.
Sebab, tempat hiburan tidak akan lari dari yang namanya penari erotis, PSK dan hal lainnya yang berbau maksiat. Tapi, mau bagaimana lagi demi mendapatkan PAD pemerintah rela mengorbankan moral generasi mudanya.
"Jadi, tidak ada gunanya pemerintah menggiatkan shu­buh mubarakah, wirid remaja, asmaul husnah dan hal lainnya yang bernuanasa Islam tapi penari erotis marak di Kota Padang yang terkenal kota religius dan pen­didikan ini," tegasnya.
Ia menyarankan, untuk membangun pariwisata hendak­nya pemerintah jangan mem­perbanyak tempat hiburan. "Tapi konsisten bagaimana mengelola lokasi wisata di Kota Padang ini seperti, pantai Air Manis, Pantai Padang, Pasir Jambak dan lainnya," katanya. (h/ade)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar