Featured Video

Senin, 10 Oktober 2011

Gumarang Masuk Jurang, Empat Tewas


Payakumbuh - Bus PO Gumarang Jaya dengan nomor polisi BA 2143 CU tujuan Jakarta-Padang, masuk ke dalam jurang berkedalaman lebih kurang enam meter, di ruas Jalan Lintas Sumatra Bungo Tebo, tepatnya di tikungan Dusun Simpang Babeko Kilometer 12, Kamis (6/10) malam lampau sekira pukul 20.00 WIB.
Akibat peristiwa naas itu, empat dari 51 orang penumpang dilaporkan tewas. Besar dugaan, dua dari empat korban itu adalah urang awak. Sedangkan identitas dua korban lainnya belum diketahui. Menurut penumpang bus PO Gumarang Jaya asal Kota Payakumbuh yang selamat, Zet,24, kedua penumpang yang tewas adalah pasangan suami istri Suhaimi, 50, dan Maidarlis, 45.
“Sebelum kecelakaan bus, saya sempat berbincang-bincang dengan kedua korban di rumah makan. Katanya, mereka orang Bukittinggi. Tapi di Agam Tuo. Saat mobil terbalik, mereka terjepit,” sebut Zet, warga Subarang Batuang Kota Payakumbuh yang berniat pulang, karena menjemput istrinya di Situjuah Batua, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota.
Diceritakan Zet, sebelum bus masuk jurang terlebih dahulu sopir PO Gumarang tersebut melajukan bus dengan kecepatan tinggi. Saat itulah, penumpang mulai kecemasan. Apalagi, muatan bus terbilang membludak dan sempit-sempitan. Setelah melewati tikungan kiri, bus mendadak keluar jalur dan kemudian masuk ke jurang sedalam enam meter. Nah, saat itulah penumpang yang tidak kehilangan akal, mencoba untuk keluar.
“Waktu terdengar suara bergemuruh, saya melihat ke luar. Tidak tahunya, bus sudah masuk dalam jurang. Jurangnya tidak dalam-dalam benar. Mirip tebing gitulah. Lalu saya melompat. Saya pecahkan kaca bus bersama penumpang lainnya. Alhamdulillah, saya selamat,” kata dia, didampingi mertuanya Af, kepada Singgalang Minggu (9/10) kemarin.
Dia juga menceritakan, setelah melompat ke luar bus, dia nyaris berguling-guling. Untung, saat itu ada sebatang pohon kayu ukuran betis lelaki dewasa. “Di pohon kayu itu saya bergantung. Lalu, saya naik lagi ke atas. Kalau jurangnya dalam, mungkin saya sudah tewas. Bus baru bisa dievakuasi, setelah ditarik oleh satu unit truk,” imbuh Zet.
Adapun korban kecelakaan bus PO Gumarang, menurut dia dilarikan oleh petugas dan masyarakat ke sejumlah rumah sakit. Untuk melanjutkan perjalanan, pihak Bus PO Gumarang mengutus satu unit mobil pengganti pengangkut penumpang. Pagi harinya, Jum’at (7/10) sekira pukul 10.00 WIB, perjalanan dilanjutkan menuju sejumlah daerah di Sumatra Barat. Termasuk Payakumbuh. “Badan saya sakit-sakit,” kata dia.
GANTI RUGI
Dalam kesempatan bersamaan Zet mengakui, sesampai di Payakumbuh dirinya mencoba menghubungi agen PO Gumarang Jaya. Bersama mertuanya, Af, Zet meminta ganti-rugi dan biaya pengobatan. Sayang sedikit, pihak agen Gumarang belum memenuhinya. Perihal inilah yang membuat Zet kecewa. “Kata agen itu, saya harus berobat dulu dan membawa kwitansi atau bukti pengobatan,” sambungnya.
Lelaki yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang bakso dan sosis di Citra Raya, Cikupa, Tangerang itu menuturkan, dirinya tidak menyangka akan dilanda kecelakaan. Akibat peristiwa itu, punggungnya sakit-sakitan dan mata sebelah kirinya membiru mirip luka lebam. “Saya hanya minta pertanggungjawaban,” kata penumpang yang naik di Terminal Rawamangun tersebut. (bayu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar