Featured Video

Selasa, 08 November 2011

BANTAI KAMBOJA SETENGAH LUSIN


Meski berhasil membantai Kamboja setengah lusin tanpa balas, namun Timnas Indonesia masih banyak kelemahan yang harus diperbaiki. Apalagi lawan berat sesungguhnya di Grup A adalah Singapura, Malaysia dan Thailand.

Timnas U 23 menang dengan angka meyakinkan, 6-0 atas Kamboja pada pertarungan grup A cabang Sepakbola SEA Games XXVI, Palembang-Jakarta, Senin (7/11). Namun, penampilan garuda muda yang begitu ciamik di babak pertama, tak terlihat lagi di babak kedua.
Kondisi ini hendaknya menjadi pelajaran bagi Rahmad Darmawan saat berhadapan dengan Singapura, Jumat (11/7) mendatang. Beruntung tombak-tombak Kamboja tak mampu mengkonversikan beberapa peluang yang mereka dapat di awal babak kedua menjadi gol. Ceritanya bisa saja berbeda, jika Egi Melgiansyah Cs meladeni tim yang lebih baik, seperti Thailand, Malaysia ataupun Singapura.
Dari statistik yang tersaji selama pertandingan, olah bola anak asuhan RD –sapaan akrab Rahmad Darmawan—merosot di babak kedua, terutama ball position . Jika babak pertama mereka menguasai 70 persen bola, maka di babak kedua penguasaan bola Titus Bonai dan kawan-kawan hanya 56 persen saja.
Ternyata, RD menyadari itu. Mantan pelatih Sriwijaya FC ini mengaku belum puas dengan kemenangan tersebut. Katanya,  masih banyak ke­lemahan yang harus diperbaiki apalagi lawan Indonesia beri­kutnya bukanlah lawan yang enteng. Tim-tim seperti Ma­laysia, Thailand, dan Singapura tak boleh diremehkan.
“Selain itu, konsistensi permainan dan juga penye­lesaian akhir yang kurang baik harus diperbaiki,” tegasnya.
Mengenai lini pertahanan yang beberapa kali sempat dilewati para pemain Kamboja, RD menyebut tak ada masalah serius, karena empat pemain bertahan sudah bisa ber­ko­muni­kasi dengan baik, meski harus tetap dievaluasi.
Hanya saja, RD tetap me­nga­presiasi penampilan Patrick Wanggai dan punggawa tim lainnya yang mampu bermain lepas. Tak terlihat mereka nervous. Jujur, kata RD, ia tak mengira anak asuhnya sudah mampu mengatasi situasi tertekan atas ekspektasi yang tinggi, sejak awal
“Yang saya prediksi tadinya akan terjadi, yaitu kegugupan bermain pada pertandingan pertama. Start ini di luar dugaan. Anak-anak mampu mengatasi situasi bahkan mampu melakukan improvisasi sehingga mampu meraih ke­menangan,” ujarnya.
“Secara umum kami bel­um puas karena baru lang­kah kecil. Masih ada tantangan besar yang harus dihadapi,” tambahnya.
Dilanjutkannya, untuk me­ng­hadapi Singapura Jumat mendatang, RD memformulasi timnya untuk bermain sabar. Kesimpulan ini ia dapatkan setelah mengantongi kekuatan Singapura yang ia pelajari saat tim negeri pulai ini menahan Malaysia di laga sebelumnya.
“Singapura adalah tim yang bermain dengan cara yang berbeda dibandingkan tim-tim lain yang bermain di event ini. Saya lihat mereka main dengan pola 3-4-3 dan ketika bertahan mereka main dengan 5-4-1,” ungkap Rahmad.
“Jadi, mereka memang sangat fokus dengan lini per­tahanan untuk kemudian me­lakukan serangan balik melalui pemain depan nomor 5 (Navin Neil Vanu). Nomor 5 ini me­mang punya skill bagus dan kecepatan. Dan beberapa kali memang efektif. Hampir Malaysia ke­bobolan,” sam­bungnya.
Untuk meredam permainan Singapura, Rahmad meminta timnya main lebih hati-hati dan menghindari kecerobohan. Selain itu, dia juga menekankan pen­tingnya kesabaran di lapangan.
“Kalau kita ceroboh, pasti situasinya akan berbeda. Singa­pura sangat me­menting­kan per­tahanan dan sangat disiplin. Bahkan, saat Malaysia hanya menempatkan satu striker, tiga bek tengah mereka juga tidak meninggalkan posisinya,” tutupnya.
Dalam pertandingan meng­hadapi Kamboja, Gol ke­menangan Indonesia tercipta melalui Titus Bonai pada menit 27, Patrick Wanggai pada menit 29 dan 40, Gu­nawan Dwi Cahyo menit 34, Andik Vermansyah menit 81 dan Ramdani Lestaluhu pada menit 84.
Dengan perolehan tiga poin itu Indonesia berada di puncak klasemen sementara Grup A dengan tiga poin karena pada pertandingan sebelumnya Singa­pura melawan Malaysia be­rakhir imbang 0-0.
Tuan rumah Indonesia yang berkostum merah putih putih di awal babak pertama langsung berinisiatif memberikan te­kanan ke pertahanan lawan. Pemain belakang Abdul Rah­man malah yang langsung mengancam gawang Kamboja dengan sudulan kerasnya, tapi meluncur tipis di atas gawang.
Kesempatan kedua datang dari Ferdinan Sinaga. Setelah mampu melepaskan diri dari hadangan pemain lawan, pe­main Semen Padang itu me­lesat­kan tendangan keras. Hanya saja tendangan itu mampu ditepis penjaga gawang Kam­boja, Sou Yaty.
Sering melakukan serangan, anak asuh Rahmad Darmawan seperti lupa akan pertahanan. Serangan balik cepat dari Kamboja mampu merepotkan barisan belakang sehingga Phourng Soksana menjebol gawang Kurnia Meiga pada menit 18, tapi gol dianulir karena pemain dinyatakan wasit lebih dulu “offiside”.
Serangan dari sayap baik melalui Oktovianus Maniani maupun Ferdinan Sinaga ke­mu­dian lebih digencarkan. Akhirnya setelah menyambut umpan terukur Stevie Bonsapia, Titus Bonai mampu menjebol gawang Kamboja dengan sun­dulan pada menit 27 dan mengubah ke­dudukan menjadi 1-0.
Unggul 1-0 membuat se­mangat tim Garuda Muda itu meningkat. Hasilnya pada menit 29 mampu meng­gan­dakan keunggulan lewat ten­dangan bola mati dari kaki Patrick Wanggai. Dengan gol ini tuan rumah unggul menjadi 2-0.
Meski unggul 2-0 serangan yang dibangun oleh Egi Mel­­-gian­syah dan kawan-kawan tidak langsung mengendur. Beberapa kali serangan di­lakukan hingga akhirnya pe­main belakang Gunawan Dwi Cahyo mampu menambah keunggulan menjadi 3-0 pada menit 34 setelah terjadi kemelut di depan gawang Kamboja.
Stadion Utama Gelora Bung Karno kembali ber­gemuruh setelah Patrick Wang­gai mencip­takan gol keduanya pada menit 40. Gol ini tercipta setelah mendapatkan umpan terukur dari Oktovianus Ma­nia­ni se­hingga membuat ke­du­dukan menjadi 4-0 yang bertahan hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua giliran Kamboja berinisiatif melakukan serangan ke­pertaha­nan tuan rumah yang dimotori oleh Abdul Rahman. Bahkan tendangan keras pemain Kam­boja sempat membahayakan gawang Kurnia Meiga, meski akhirnya tidak tercipta gol.
Indonesia yang tampil segarang di babak pertama terlihat sering kehilangan bola. Sentuhan bola dari kaki ke kaki jarang diperlihatkan sehingga masuk menit 70 tidak terjadi penambahan gol meski peluang banyak didapatkan.
Setelah banyak peluang tercipta akhirnya Andik Ver­masyah mampu memecah kebuntuan dengan mencetak gol pada menit 81 sehingga mengubah kedudukan menjadi 5-0. Gol tercipta lewat ten­dangan jarak jauh dengan keras sehingga bola tidak bisa ditahan penjaga gawang Kamboja.
Pada menit 84 giliran Ramdani Lestaluhu menjebol gawang Kamboja. Gol ter­cipta setelah pemain asal Tulehu Maluku itu mampu menye­lesaikan dengan baik umpan terukur dari Andik Ver­man­syah sehingga membuat ke­dudukan men­jadi 6-0.
Hingga peluit panjang tanda pertandingan usai ditiup wasit asal Myanmar, Win Htut, kedudukan tetap 6-0 untuk kemenangan tuan rumah Indo­nesia. (h/mat/ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar