Featured Video

Kamis, 19 Januari 2012

NGARAI SIANOK “DISULAP” BAK TEMBOK CHINA


WALIKOTA BUKITTINGGI DI HALUAN
PADANG,  Bagi masyarakat yang suka mengabadikan foto atau video keindahan alam dianjurkan untuk mendokumentasikan kawasan Ngarai Sianok Kota Bukittinggi saat ini, karena tak beberapa lama lagi wajah Ngarai Sianok akan berubah total.

Pemko Bukittinggi bersama sejumlah investor kini sedang merancang master plan atau rencana induk Ngarai Sianok yang akan disulap seperti sebuah tembok China.
Belum jelas berapa biaya yang pasti dibutuhkan. Yang jelas, kebutuhan biaya pembangunan untuk sementara ini mencapai Rp6 miliar. Jumlah tersebut bisa saja membengkak sesuai kebutuhan pembangunan.
Walikota Bukittinggi Ismet Amzis mengaku, pembangunan Ngarai Sianok ala Tembok China itu meru­pakan ide Menko­minfo Tifatul Sembiring, yang juga merupakan putra asli Kota Buki­ttinggi.
“Pembangunan ini tidak meng­gu­nakan dana APBD maupun APBN, tapi murni bantuan dari Pak Tifatul Sembiring dan sejumlah pengusaha di Jakarta yang telah bekerja keras mengumpulkan dana,” ujar Ismet Amzis saat bersi­laturahim ke Kantor Harian Haluan bersama rombongan Pemko Bukit­tinggi dan Muspida, Rabu (18/1).
Ismet menjelaskan, ide yang dilontarkan Tifatul Sembiring datang secara tak terduga. Dice­ritakan, saat bertemu Tifatul di Kota Bukittinggi, Tifatul diajak olahraga pagi melintasi Ngarai Sianok. Melihat keindahan Ngarai Sianok itu, secara spontan Tifatul menawarkan pembangunan dan renovasi Ngarai Sianok, yang akan dibentuk seperti Tembok China.
Janji Tifatul yang akan mem­bangun dan merenovasi kawasan Ngarai Sianok membuat Ismet tak menyia-nyiakan kesempatan emas itu. Tak menunggu lama, penan­datangan kerja sama atau MoU antara Pemko Bukittinggi, Tifatul Sembiring dan Pemkab Agam akhir­nya dilakukan. Pemkab Agam dilibatkan, karena sebagian kawa­san Ngarai Sianok terletak di Kabupaten Agam.
“Proyek ini akan dimulai tahun 2012 ini. Tapi kami belum menge­tahui kapan waktunya, apakah diawal tahun, ditengah atau diakhir tahun. Semua proyek itu akan ditangani pak Tifatul, termasuk pencarian kontraktornya,” ungkap Ismet.
Ismet berharap, pembangunan dan renovasi kawasan Ngarai bisa meningkatkan kunjungan wisata­wan ke Bukittinggi, serta me­ningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat di Bukittinggi. Saat ini, hampir seratus ribu wisatawan mendatangi Kota Bukittinggi tiap tahunnya. Jika pembangunan dan renovasi Ngarai selesai, Ismet optimis jumlah kunjungan wisata­wan ke Bukittinggi akan meningkat tiap tahunnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi Kaslim Burhan menam­bahkan, teknis pembangunan dan renovasi kawasan Ngarai Sianok ini akan dimulai dari kawasan Bukit Apik hingga sepanjang Ngarai Sianok di kawasan Kabupaten Agam.
Sepanjang Ngarai Sianok juga akan dibangun jalan yang bisa dilewati mobil. Bahkan di satu titik akan dibangun kolam renang dan tempat outbond serta tempat bermain anak-anak, agar para pengunjung merasa betah.
“Untuk permasalahan pembe­basan lahan, saat ini kami masih melakukan sosialisasi dan penja­jakan di beberapa pemukiman masyarakat. Tapi secara lisan, kami telah mendapat dukungan dari berbagai tokoh dan anggota masya­rakat, untuk membangun dan merenovasi kawasan Ngarai Sianok itu,” jelas Kaslim.
Kunjungan silaturrahim berdu­rasi hampir dua jam ini juga dihadiri oleh Kabag Humas Pemko Bukittinggi, Alizar, serta staf Erwindra. Dalam kesempatan tersebut, rombongan Pemko Bukit­tinggi dijamu oleh Pemred Haluan Zul Effendi bersama wakil Eko Yanche Edrie dan Koordinator Sirkulasi Isbadri Bakri. (h/wan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar