Featured Video

Selasa, 24 Januari 2012

Pengusaha Malaysia Mengklaim Akan Jadi Raja Indonesia


Kamal Ashnawi (Utusan Malaysia)
Kuala Lumpur - Ada-ada saja! Seorang pengusaha Malaysia mengklaim dirinya akan menjadi "raja Indonesia" dalam beberapa tahun mendatang. Pria bernama Kamal Ashnawi tersebut mengaku sebagai keturunan raja Jawa dan bernama Raden Mas Prabhu Ki Asmoro Wijoyo Gusti Agung.

Dalam konferensi pers seperti diberitakan Utusan Malaysia dan dilansir New Straits Times, Selasa (24/1/2012), Kamal mengklaim memiliki tabungan sebesar 5 miliar euro. Untuk menguatkan klaimnya itu, Kamal menunjukkan salinan pernyataan bank HSBC London, Inggris. Jika klaim ini benar, Presiden dan CEO Sierra Petroleum Sdn Bhd tersebut tentunya berhak digelari orang terkaya di dunia.

Harta kekayaan Kamal jauh melampaui Carlos Slim, taipan Meksiko yang menduduki peringkat teratas dalam daftar orang terkaya dunia menurut majalah Forbes, dengan nilai kekayaan mencapai US$ 63,3 miliar. Sementara menurut Forbes, orang terkaya di Malaysia adalah Ananda Krishnan, yang memiliki nilai kekayaan "hanya" US$ 9,6 miliar.

Kamal memang bukan pria miskin. Namun darimana dia mendapatkan kekayaannya yang berlimpah itu?

Kamal mengaku harta itu diwarisinya dari rekening Combined International Collateral of the Global Debt Facility yang dibuat keluarga kerajaan pada 1875.

Kamal menggelar konferensi pers untuk membantah berbagai tuduhan terhadap dirinya, menyusul kegagalan proyek kilang minyak mentah di Kuala Kedah yang diajukannya pada 2005 lalu.

"Ini tawaran terakhir saya untuk membantu orang Melayu dan perusahaan-perusahaan dengan menginvestasikan tiga proyek di Perlis, Johor dan Kelantan dalam waktu dekat," tutur Kamal.

Proyek-proyek yang diajukan Kamal adalah pusat wisata komersial di Kuala Perlis, taman wisata bertema Pirates of the Caribbean di Danga Bay, Johor Baru, serta proyek komersial di Kelantan.

Dikatakan Kamal, semua urusan terkait ketiga proyek itu diserahkan ke SAS Group, kelompok alumni pelajar Alam Shah School, tempat dirinya bersekolah dulu.

Sejak proyek kilang minyaknya di Kedah gagal, Kamal mengakui dirinya lebih sering tinggal di luar negeri untuk mengurus bisnisnya. Saat ini dia masih tinggal di Hong Kong namun akan pergi ke Indonesia pada Maret mendatang.

(ita/nrl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar