Featured Video

Sabtu, 21 Januari 2012

SIASATI RAZIA PEKAT TIM YUSTISI-Pengusaha Kunci Pintu Hotel


BUKITTINGGI, Sehebat apapun tim yustisi yang terdiri dari Satpol PP, Denpom, TNI dan Polri untuk memberantas dugaan maksiat di hotel-hotel di kota Jam Gadang, sehebat itu pula pengusaha hotel menyiasatinya. Tujuannya, agar tim yustisi tidak menggeledah hotel mereka.

Seperti yang terjadi di salah satu hotel di Pasar Atas, yakni Hotel Sari. Ketika tim yustisi mendatangi hotel tersebut, pintu hotel dikunci dan resepsionis tidak berada di lobi hotel. Akibatnya, tim yustisi tidak berhasil meng­geledah hotel melati itu, meskipun sudah berdiri di halaman hotel sekitar 30 menit sambil membaca salam meminta izin untuk masuk.
Hal yang sama kembali terjadi di Hotel Dewi Kembar di jalan By Pass Aur Kuning. Hampir saja hotel tidak dibuka pemiliknya, karena pintu hotel dikunci. Namun berkat kegigihan dan kesabaran petugas tim yustisi, akhirnya pemilik hotel membukakan pintu.
Dalam razia pekat yang dilaku­kan tim yustisi, Jumat (19/1) malam kemarin, tim tidak mene­mukan satupun pasangan ilegal di hotel-hotel melati yang dirazia. Kecuali di kafe Sani Kampung Cina, tim menemukan sepasang pengunjung yang diduga bukan muhrim. Tapi setelah mereka memperlihatkan buku akta nikah, pasangan tersebut tidak jadi di giring ke markas Satpol PP Bela­kang Balok.
Selain hotel melati, tim yustisi juga merangsek ke Pav Hotel Pusako berbintang empat, namun Pav tersebut juga telah dikunci dan tidak ditemukan adanya pengunjung.
“Kita yakin, razia ini tidak bocor. Namun karena dalam ming­gu ini kita intens melakukan razia, maka pemilik hotel hati-hati menerima tamu. Begitu pula kafe-kafe sudah banyak yang tutup,” kata Kepala Satpol PP Bukittinggi Syafnir kepada Haluan disela-sela razia malam tadi.
Ditanya soal modus baru bagi pengusaha hotel untuk melarang atau mengelabui tim yustisi ma­suk menggeledah kamar-kamar hotel, Kepala Satpol PP Syafnir, akan menyelidiki lebih dalam, apakah disengaja atau memang hotelnya sudah ditutup.
“Kalau memang mereka senga­ja, maka kita akan sampaikan kepa­da walikota untuk mencabut izin hotel mereka,” tegas Syafnir yang juga mantan Danramil di Irian Jaya itu.(h/jon)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar