Featured Video

Jumat, 30 Maret 2012

Motorotoar, Usik Motor yang Naik ke Trotoar


ist.
Pengendara motor yang melintasi trotoar ibarat mencuri hak orang lain, karena telah mengambil jalur pejalan kaki. Namun adakah pejalan kaki yang berpikir untuk menegur pengendara motor yang bandel itu?

Sekelompok pemuda dari majalah independen Minor, pernah membuat aksi unik mengusili pengendara motor yang melintasi trotoar, pada akhir Januari 2011 lalu. Aksi ini disebut Motorotoar. Motorotoar pernah menjadi tema rubrik Minor Aksi di majalah Minor.

Pertama, mereka membuat sebuah rambu lalu lintas yang juga diberi nama motorotoar, dengan latar belakang kuning, bergambar motor yang didorong oleh pengendaranya. Rambu tersebut punya makna: Motor Masuk Trotoar, Harap Didorong! Mari Hargai Hak Pejalan Kaki.

Beberapa kontributor majalah Minor membawa rambu-rambu itu di trotoar jalan, di kawasan Fatmawati Raya Jakarta Selatan. Menurut inisiator Minor, Adhitya Dwisetya dan Shandy Murety, mereka melakukan aksi Motorotoar sebagai sentilan untuk pengendara motor yang hendak mengambil hak pejalan kaki.

"Kami memperingati mereka dengan cara-cara yang dapat menstimulus, tapi tetap menyenangkan," ujar Shandy saat acara Kompas Tekno Idea di XXI Lounge Plaza Senanyan Jakarta, Kamis (29/3/2012).

Pihak Minor mengaku akan sangat sulit melarang pengendara motor naik ke trotoar, maka salah satu hal yang bisa mereka lakukan adalah mengusili pengendara tersebut. "Pengendara yang naik ke trotoar itu kan mengusili pejalan kaki. Nah, makanya kita usili balik mereka," tambah Shandy.

Selain membawa rambu motorotoar, beberapa kontributor Minor sengaja berjalan kaki dan tidak mau minggi di trotoar untuk menghalangi laju si pengendara motor. Selain itu, mereka juga melakukan aksi dorong motor di trotoar.

"Anehnya, sudah tau hal itu salah, tapi pengendara motor tetap saja marah. Mereka merasa trotoar adalah milik pengendara motor," ujar Shandy.

Adhitya menceritakan, ketika itu anak-anak Minor sempat disebut sebagai orang aneh karena aksi Motorotoar. Namun, ada juga pengendara motor yang akhirnya tidak jadi naik ke trotoar. Dengan melihat rambu itu, setidaknya pengendara motor sadar bahwa apa yang mereka lakukan itu salah.

Meskipun, diakui pihak Minor, masih banyak pengendara yang tidak ambil pusing dengan tingkah usil anak-anak Minor. Mereka tetap menggunakan trotoar sebagai jalan pintas dan tetap mengusili pejalan kaki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar