Featured Video

Kamis, 05 April 2012

Kelok 44 jadi Jalan Wisata



Jalan Kelok 44 akan dijadikan jalan wi­sata. Untuk itu perlu dilakukan pembe­nahan jalan alternatif, yang menghu­bung­kan Lubuk Basung-Bukittinggi.

Hal itu diungkapkan Bu­pati Agam H. Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, ketika dihubungi via ponselnya, Rabu (4/4). Maka mau tidak mau, jalan dari Simpang Padang Koto Gadang-Matur via Sala­reh Aia, Kecamatan Palem­bayan, perlu dibenahi. Ia berharap, tahun 2013, pele­baran dan peningkatan status jalan, dari jalan kabupaten menjadi jalan provinsi, sudah bisa direlisir.
“Itu merupakan dambaan masyarakat Kecamatan Pa­lem­bayan dan sekitarnya. Bahkan harapan masyarakat itu sudah disampaikan lang­sung kepada Bapak Gubernur Sumbar, H. Irwan Paryitno, dan Komisi III DPR-RI saat melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Palembayan,” ujarnya.
Peningkatan status jalan dari jalan kabupaten menjadi jalan provinsi, akan ber­dampak luas terhadap pening­katan kesejahteraan warga sekitar. Karena diyakini, peningkatan status jalan akan men­dorong terbukanya kawa­san tersebut.
Warga sekitar berpeluang membuka lahan pertanian dan perkebunan. Di sisi lain akan mempermudah akses dari kawasan itu me­nuju Bukit­tinggi. Bahkan, peningkatan status jalan dimaksud juga akan memu­dahkan hubungan dari Pasa­man-Bukittinggi, via Pa­lembayan.
Ia menyebutkan, pening­katan status jalan tersebut akan sangat bermanfaat bagi warga Kecamatan Ampek Nagari, Palembayan, dan Matur. Di sisi lain, beban jalan di kelok 44 akan sema­kin ringan. Kondisi itu me­mungkinkan jalan sepanjang kelok 44 dijadikan sebagai jalan wisata.
Bila jalan tersebut sudah menjadi jalan provinsi, pena­nganan bencana, seperti long­sor dan badan jalan terban, semakin bisa ditangani de­ngan sebaik-baiknya. Bila tetap berstatus jalan kabu­paten, kemampuan Pemkab Agam untuk menangani ben­cana longsor pasti akan sangat terbatas. (h/msm)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar