Featured Video

Minggu, 13 Mei 2012

PGRI DAN MUHAMMADIYAH TAWURAN


Tawuran kembali terjadi di Kota Padang. Tampaknya para pelajar ini tidak ada henti-hentinya terlibat per­kelahian sesama mereka, Kali ini cakakbanyak ini terjadi kawasan Ruang Taman Hijau (RTH) Imam Bonjol. Akibatnya, lima pelajar dicokok oleh petugas Polresta Padang dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang, Sabtu (12/5).

Kelima pelajar tersebut Oki Pernando (17) dari SMK Kosgoro, Andika Saputra (17) SMA PGRI III, Niko Syaputra (16) SMA Muhammadiyah, Rizki Pratama Putra (15) SMP PGRI I, Aldo Rizki (16) SMP PGRI I.
Aksi cakak banyak ini terjadi sekitar pukul 12.10 WIB. Para pelajar baku hantam antar seko­lah. Petugas polisi yang menge­tahui kejadian langsung bertindak dan melakukan pengejaran. Mengetahui kedatangan petugas, kelompok pelajar itu akhirnya menghentikan perkelahian dan membubarkan diri.
Selain itu, petugas Pol PP yang mengetahui peristiwa tawuran pelajar itu pun ikut melakukan pengejaran dengan cara meng­gunakan mobil patroli. Anggota SPKT Polresta Padang menangkap satu pelajar, sementara empat pelajar lain ditangkap oleh petugas Satpol PP dan digiring ke Ma­polresta Padang untuk diproses lebih lanjut.
Dari keterangan lima pelajar ini, sebenarnya mereka tidak ada niat untuk tawuran. Awalnya mereka hanya ingin bertemu dengan  pacarnya di Lapangan Imam Bonjol. “Tiba-tiba saja ada sekelompok pelajar dari sekolah lain mengan­cam kami dan mengajak untuk berkelahi,” kata Oki Pernando.
Mereka tidak terima dengan ancaman dan perlakuan sekelompok pelajar lain itu. Lalu melakukan perlawanan meski jumlah mereka saat itu hanya lima orang, se­mentara lawannya puluhan.
“Saya sebenarnya tidak mau berkelahi, tapi pelajar tersebut berbicara kotor dan saya pun dipukul, serta ancaman,” kata Niko Syaputra.
Sementara itu, Kanit I SPK Polresta Padang Ipda Harmon mengungkapkan, penyebab tawuran tersebut diduga akibat dendam antarsekolah. Kemudian kelima pelajar ini telah dimankan dan sedang diberikan pembinaan.
Petugas pun mendapatkan ba­rang bukti berupa beberapa batu di dalam tas pelajar ini, diduga pelajar ini sebelumnya sudah dipersiapkan untuk tawuran dengan sekolah lain.
“Mereka akan dilepaskan kem­bali setelah pihak sekolah dan Dinas Pendidikan serta orang tua datang untuk membuat perjanjian,” ungkapnya. (h/nas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar