Featured Video

Jumat, 22 Juni 2012

Pertama ke Bali? Jangan Kaget dengan Bikini & Anjing

Turis berbikini menonton Melasti (Gede/detikNews)

Turis berbikini menonton Melasti (Gede/detikNews)

3 turis berbikini menunggu sunset di Kuta (Gede/detikNews)

3 turis berbikini menunggu sunset di Kuta (Gede/detikNews)


Turis berbikini berjemur sambil membaca buku (Gede/detikNews)

Turis berbikini berjemur sambil membaca buku (Gede/detikNews)

Untuk yang pertama kali berlibur ke Pulau Bali, jangan kaget dengan wisman berbikini. Wisman ingin matahari mencoklatkan semua sudut tubuh mereka. Di sisi lain, akan ada kejutan budaya. Anjing berkeliaran pun bikin kaget.

Pantai Kuta adalah pantai utama di Bali. Wisatawan mancanegara (wisman) dan domestik bercampur baur menikmati matahari. Para gadis wisman wara-wiri dengan bikini, menikmati ombak dan berjemur. Mereka yang pertama liburan ke Bali, jadi menelan ludah atau malah deg-degan.

"​Kesan pertama ketika sampai di Pantai Kuta, shock. Di Pantai Kuta itu turis asing sangat free," kata Mustaman, wisatawan asal Kendari, Sulawesi mengenang saat pertama kali ke Pantai Kuta, dalam bincang-bincang dengan detikTravel, Rabu (20/6/2012).

Namun setelah beberapa waktu, Mustaman terbiasa dengan pemandangan dan gaya wisatawan di Pantai Kuta. Jika Pantai Kuta dirasa sudah telalu 'terbuka', tunggu sampai wisatawan ke Pantai Padang-padang di Uluwatu.

Gaya wisatawan di Pantai Padang-padang lebih bebas karena lokasinya lebih 'tertutup' dibandingkan Pantai Kuta. Pantai lokasi syuting 'Eat, Pray and Love' ini, diapit oleh tebing curam yang hanya memiliki panjang garis pantai sepanjang 200 meter. Tanpa ragu, mereka lebih leluasa untuk tampil topless daripada di Kuta.

"Sangat kaget dan risih melihat turis di pantai ini, sampai tak ada sepatah katapun. Gaya turis di Pantai Kuta masih mendingan dibandingkan Pantai Padang-Padang. Penampilan turisnya, masih lebih tertutup," kata Suartono yang berlibur bersama teman-temannya di Pantai Padang-Padang.

Mau bagaimana, benturan budaya memang terjadi di pantai-pantai Bali. Padahal, pantai di Bali tidak hanya menawarkan wisman seksi berbikini minim. Masih ada acara ritual dan budaya di pantai, seperti upacara Melasti. Wisman pun dipaksa belajar untuk menghormati budaya setempat, dengan bersikap sopan selama upacara walau mereka sedang berjemur.

Anjing berkeliaran


Selain wisman berbikini seksi, banyaknya anjing berkeliaran mungkin juga mengagetkan mereka yang baru liburan ke Bali. Anjing, merupakan satwa yang sangat dekat dengan masyarakat Bali. Namun, tak jarang juga masyarakat yang lalai memelihara anjing sehingga bebas berkeliaran di jalan-jalan dan kawasan wisata.

"Tidak enak saja melihat anjing berkeliaran mencari makanan di jalan-jalan, di Kuta atau tempat wisata lainnya," kata seorang wisatawan, Andra yang tengah berjalan kaki di sepanjang trotoar Pantai Kuta.

Wabah rabies di Bali, juga menjadi penyebab ketakutan wisatawan. Wisatawan waswas jika berpapasan dengan seekor anjing tanpa pemilik berkeliaran di kawasan wisata. Mengantisipasi hal itu, Satgas Pantai Kuta misalnya, selalu memberikan pemberitahuan kepada wisatawan.

Satgas Pantai Kuta, Dinas Peternakan Kabupaten Badung, dan LSM penyayang anjing melakukan eliminasi dan suntik anti rabies kepada anjing-anjing liar di kawasan wisata Kuta. Ketua Satgas Pantai Kuta Gusti Ngurah Tresna mengatakan, bersama pemerintah mengeliminasi anjing-anjing liar di Kuta untuk mengantisipasi rabies.

"Kalau ada anjing tak bertuan atau 'street dog' kita eliminasi. Saat ini, sudah tak banyak lagi anjing liar di kawasan Pantai Kuta," kata Tresna.

Gede Suardana - detikNews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar