Featured Video

Rabu, 15 Agustus 2012

Hari ini, Rabu (15/8), Mulai Pukul 16.00 WIB, Jalan Layang Kelok 9 Dibuka Untuk Umum



Hari ini, Rabu (15/8), mulai pukul 16.00 WIB, jalan layang Kelok 9 dibuka untuk umum. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dijadwalkan akan meres­mikan pema­kaiannya. Ken­daraan dari Pekanbaru menuju Padang dapat lang­sung masuk ke jalan baru ini. Sedangkan arus lalu lintas dari Padang ke Pekan­baru, tetap mema­kai jalan lama.

Kendaraan dari Pekan­baru langsung masuk jem­ba­tan layang 6 pada KM 147,560 seterusnya terhu­bung jembatan 5, jembatan 4 dan jembatan 3, lalu keluar di Lubuk Bangku dan selanjutnya masuk kembali ke jalan lama di KM 146,500.
Kepala Dinas Prasjal Tarkim Sumbar Suprapto kepada wartawan Selasa (14/8), saat pemeriksaan akhir jelang pembukaan Kelok 9 di lokasi menga­takan, jalan dibuka selama 15 hari ke depan. Keputusan membuka Kelok 9 untuk umum pada H-4 Lebaran 2012 setelah dipastikan ruas jalan ini siap untuk dioperasikan.
Rambu 39 buah sudah dipasang Dinas Perhubungan Sumbar meski masih bersifat sementara, yang tersebar di seluruh ruas jalan layang. Dinas Prasjal Tarkim sendiri  juga memasang sejumlah rambu tambahan, 1.000 m2 marka jalan dan lampu penerangan jalan. Para pedagang kaki lima yang berdagang di sepanjang sisi kiri kanan jalan layang harus direlokasi ke tempat lain.
“Jalan Layang Kelok 9 siap dioperasikan. Seluruh rambu yang dibutuhkan, marka jalan dan lampu penerangan jalan sudah dipasang. Pedagang kaki lima yang berjualan di jalan masuk Kelok 9 juga kita relokasi. Mereka bersedia membong­kar bangunannya,” kata Suprapto yang didampingi Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Mudrika.
Peninjauan pesiapan akhir jelang pembukaan itu dihadiri Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo, Kapolres Limapuluh AKBP Partomo dan sejumlah pejabat terkait lainnya. Pemkab Limapuluh Kota memberikan dukungan operasional jalan layang Kelok 9 asalkan pedagang kagetan di sekitar kawa­san Kelok 9 dipindahkan. Sebab keberadaan mereka sangat mem­bahayakan pengguna jalan dan diri mereka sendiri.
Salah seorang pedagang, Andi (39) tahun saat dikonfirmasi menyatakan kesediaannya untuk pindah ke lokasi lain. Pria yang berjualan baru sebulan lalu di dekat jembatan layang nomor 6 ini, mengaku sudah diberitahu pe­merin­tah daerah tentang operasional jembatan layang tersebut.
Namun karena rencana oper­a­sional jembatan beberapa kali sempat terundur, maka dia pun menunda pembongkaran warungnya. Menurut Andi, usaha warungnya hanya dadakan saja, karena melihat potensi pembeli yang cukup banyak di sekitar kawasan tersebut.
“Kita akan membongkar warung ini pada sore ini juga, karena memang ini hanya warung dadakan saja. Karena sebelumnya kita melihat peluang usaha,” kata Andi.
Pantauan di lapangan, memang di sepanjang sisi kiri kanan jalan terdapat pondok-pondok pedagang makanan dan minuman ringan. Mereka berharap pada pengguna jalan yang singgah sesaat menik­mati pemandangan di kawasan tersebut, di samping melayani kebutuhan para pekerja jalan layang Kelok 9.
Jalan layang Kelok 9 digunakan untuk jalur searah saja atau one way. Sedangkan untuk arah berla­wanan menggunakan jalan lama. Usai Lebaran, jalan ini kembali akan ditutup untuk penyelesaian pekerjaan yang masih tersisa.
Pengguna jalan diharapkan mematuhi rambu-rambu yang sudah dipasang, terutama larangan ber­hen­ti di jalan layang Kelok 9. Karena dikhawatirkan masyarakat akan menjadikan lokasi ini sebagai tempat wisata nantinya, dengan berhenti sejenak pada sejumlah titik jalan layang.
“Biasanya pada malam hari lalu lintas di ruas jalan ini sangat padat. Kita tidak ingin mereka berhenti di sejumlah titik jalan layang, lalu jadilah pasar malam dadakan. Untuk itu kita pasang rambu-rambu, terutama larangan berhenti,” terang Suprapto.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar