SHUTTERSTOCK
Sebanyak 32 persen pria mengatakan bahwa mengirim SMS adalah problem nomer satu buat mereka.
Ketika sedang berlibur di South Wales, seorang wanita Inggris membeli ponsel murah di daerah tujuan karena ponsel miliknya sendiri tidak bisa mendapat sinyal.
Tanpa diduga, gara-gara itu, wanita bernama lengkap Anne Roberts tersebut menghadapi tagihan telepon senilai 42.000 dollar AS atau sekitar Rp 400 juta. Padahal harga ponsel yang dibeli hanya sekitar Rp 300 ribu.
"Saya menerima SMS dari bank yang mengatakan bahwa saya harus membayar tagihan telepon," ujar Roberts seperti dikutip oleh Huffington Post. "Saya masukkan kartu saya di mesin ATM, tahu-tahu angka tabungan saya sudah minus 27,210.72 Pound (sekitar Rp 400 juta)."
Selidik punya selidik, angka tagihan yang tak masuk akal tersebut ternyata bersumber dari kesalahan teknis dari pihak operator tempat Roberts membeli ponsel tersebut: Orange.
Kesalahan Orange adalah mendebet uang dari rekening Roberts di NatWest Bank senilai Rp 1,8 juta per jam atau Rp 300 ribu per menit untuk "biaya" telepon. Orange mendebet rekeningnya sebanyak 792 kali. Seharusnya, Orange hanya mendebet untuk satu kali transaksi saja.
Dengan angka rekeningnya minus Rp 400 juta dan biaya teleponnya terus ditagih, Roberts kemudian terpaksa mempersingkat liburannya.
Butuh waktu dua hari untuk mengurus kekeliruan berakibat tak mengenakkan yang menimpa Roberts, tetapi akhirnya pihak Orange meminta maaf dan mengembalikan uang milik wanita itu.
"Kami telah mengidentifikasi maslah teknis yang berakibat rekeningnya membayar tagihan untuk banyak kartu sekaligus. Ini berasal dari pembelian yang dilakukan nyonya Roberts di toko kami di Carmarthen," ujar seorang juru bicara Orange. "Kami memohon maaf sebesar-besarnya untuk ketidaknyamanan yang ditimbulkan."
Tahun lalu, kasus yang mirip dengan yang menimpa Anne pernah juga pernah terjadi. Ketika itu wanita bernama Celina Aarons menerima tagihan 200 ribu dollar AS saat kakaknya yang mengalami masalah pendengaran dan hanya berkomunikasi lewat SMS pergi ke Kanada tanpa memakai layanan roaming internasional.
Provider-nya, T-Mobile, setuju mengurangi tagihan menjadi 2,500 dollar AS dan memberikan Aarons waktu 6 bulan untuk membayar.
Dengan angka rekeningnya minus Rp 400 juta dan biaya teleponnya terus ditagih, Roberts kemudian terpaksa mempersingkat liburannya.
Butuh waktu dua hari untuk mengurus kekeliruan berakibat tak mengenakkan yang menimpa Roberts, tetapi akhirnya pihak Orange meminta maaf dan mengembalikan uang milik wanita itu.
"Kami telah mengidentifikasi maslah teknis yang berakibat rekeningnya membayar tagihan untuk banyak kartu sekaligus. Ini berasal dari pembelian yang dilakukan nyonya Roberts di toko kami di Carmarthen," ujar seorang juru bicara Orange. "Kami memohon maaf sebesar-besarnya untuk ketidaknyamanan yang ditimbulkan."
Tahun lalu, kasus yang mirip dengan yang menimpa Anne pernah juga pernah terjadi. Ketika itu wanita bernama Celina Aarons menerima tagihan 200 ribu dollar AS saat kakaknya yang mengalami masalah pendengaran dan hanya berkomunikasi lewat SMS pergi ke Kanada tanpa memakai layanan roaming internasional.
Provider-nya, T-Mobile, setuju mengurangi tagihan menjadi 2,500 dollar AS dan memberikan Aarons waktu 6 bulan untuk membayar.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar