"Saya kira banyak fitnah, distorsi yang ditujukan kepada saya maupun kepada PKS. Saya tidak pernah mengkritik pak Jokowi ketika maju sebagai cagub saya tau persis karena itu hak beliau," kata Hidayat kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/7/2012).
Menurutnya, isu yang sengaja dikembangkan di publik adalah dirinya mempermasalahkan majunya Jokowi sebagai cagub. Selain itu, Hidayat juga terpojok karena kritikan tidak konsisten memegang amanah sebagai anggota dewan lantaran ikut maju di kontestasi lima tahunan.
"Itu adalah pengalihan isu. Masalah yang sesungguhnya ingin kami tanyakan ke pak Jokowi, sejauh mana kalau beliau terpilih sebagai gubernur komitmen melaksanakan amanah sampai 2017. Dan saya sudah menyatakan hal sejenis ketika saya dikritik bahwa saya hanya menjadikan gubernur sebagai batu loncatan untuk jabatan lain," jelasnya.
Dia menegaskan bila dirinya terpilih menjadi gubernur, maka ia akan melaksanakan amanah itu sampai tahun 2017 dan tidak akan berhenti di tengah jalan.
"Deklarasi semacam inilah yang kami tunggu dari pak Jokowi. Jadi kalau ada yang katakan saya tidak konsisten karena saya juga mencalonkan diri sementara pak Jokowi tidak boleh, itu pengalihan isu," kata Hidayat.
Menurutnya banyak yang bisa PKS tindaklanjuti secara hukum sebagai fitnah yang menjurus kepada SARA dan menghadirkan pencemaran nama baik serta menyangkut perbuatan tidak menyenangkan.
"Apa yang kami lakukan bukan tidak konsisten. Kami konsisten dengan apa yang kami kritikkan. Misalnya terkait dengan korupsi, kami tanyakan ke pak Fauzi Bowo maupun pak Jokowi bagaimana mereka mengakomodasi program-program yang kami kritikkan," ucapnya.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar