Featured Video

Jumat, 31 Agustus 2012

Ibu dan Siswa Tewas, Bocah 6 Tahun Koma-TABRAKAN DI LIMAPULUH KOTA


Tabrakan antara dua unit sepeda motor terjadi di Jalan Tan Malaka, Dusun Rambek, Jorong Simpang III, Nagari Sungai Antuan, Kecamatan Mungka, Limapuluh Kota, Kamis (30/8) pagi. Pelajar SMA 1 Guguak dan seorang ibu muda, dilaporkan tewas dalam peristiwa ini.


Sementara itu, satu korban lainnya bocah laki-laki berusia 6 tahun juga menjadi korban. Bocah bernama Rezi Kurniawan tersebut, kini terbaring koma di RSUD Achmad Muchtar, Bukittinggi. Ia sampai di rumah sakit itu pukul 12.30 WIB dan sadarkan diri pukul 17.00 WIB. Begitu sadar, ia langsung memanggil-manggil ibunya.
Waktu kecelakaan Rezi terpental dari boncengan dan sebelum koma, ia sempat berteriak meminta bantuan. Rezi, bocah malang itu, menyedot perhatian warga.
Sebelumnya, korban sempat dirawat di RSUD Adnan WD Payakumbuh. Ibu Rozi, bernama Noni (31). Dia meninggal dunia setelah sepeda motor merek Viar BA 4889 CY yang ditungganginya ditabrak sepeda motor Kawasaki Ninja. Noni baru pulang mengantarkan kakak Rozi yang sedang duduk di bangku SMP. Begitu hendak berbelok masuk rumah, motornya dihantam dengan keras oleh motor lain dari belakang. Pengendaranya seorang anak bujang.
Terakhir, pengendara sepeda motor tanpa nomor polisi tersebut diketahui bernama Willi Gontarsa alias Willi (17) pelajar kelas II SMAN 1 Guguak. “Kecelakaan terjadi sekitar pukul 07.15 WIB. Dua orang korban, tewas dalam peristiwa ini. Satu orang pelajar, dan seorang lagi ibu beserta anaknya. Tapi, anak korban selamat. Sekarang koma di rumah sakit,” kata Kasatlantas Polres Limapuluh Kota, AKP Agustober di ruangan kerjanya, Kamis (30/8).
Didampingi Kanit Laka, Iptu Erman dan Kasubag Humas Inspektur Dua Muchri Sawir, Agustober mengatakan, saat kejadian sepeda motor Ninja yang dikemudikan Willi melaju dengan kecepatan tinggi. Setiba di Simpang III Kenanga, Willi lepas
kendali. Remaja ini, dikagetkan dengan sepeda motor Viar yang dikemudikan korban Noni yang membonceng anak perempuannya. Noni, datang dari arah berlawanan dengan tujuan belok kanan. “Saat itulah kecelakaan tidak dapat dihindarkan,” sambung dia.
Begitu melihat kasus kecelakaan lalu lintas, warga setempat dan pengendara yang melewati ruas jalan Kenanga Mungka, langsung memberikan bantuan. Kepada aparat kepolisian, dua orang saksi mata yakni Endang dan Eliza mengakui, tabrakan kedua unit motor terjadi dalam hitungan detik. Ketiga orang korban, terpental hingga belasan meter. Rezi, sempat meraung dan minta tolong. Dia memanggil-manggil ibunya. Malang, sang ibu menghembuskan nafas terakhir di TKP dengan kondisi mengenaskan.
Ketiga orang korban, sempat dilarikan ke RSUD Adnan WD Payakumbuh. Setelah dilakukan visum, dua dari korban dipastikan meninggal dunia dan langsung dibawa ke rumah duka. Sementara, bocah Rezi sempat menjalani perawatan. Tetapi, kondisinya memburuk hingga dirujuk ke RSAM Bukittinggi.
“Kedua korban mengalami pendarahan hebat dan patah tulang. Bahagian kepala korban, seperti pecah. Mengenaskan,” kata saksi Endang dan Eliza.
Harmen yang merupakan wakil ketua DPRD Limapuluh Kota mengakui, kecelakaan di Simpang III Kenanga, bukanlah kasus yang pertama. Sebelumnya sudah terjadi kasus serupa, mujur tidak menelan korban jiwa.
Harmen menilai, penyebab utama kecelakaan di Simpang III Kenanga, lantaran ruas jalan sempit dan padatnya arus lalu-lintas. Ke depan, pemerintah diminta untuk memperlebar ruas jalan. Sehingga, tidak menambah daftar kecelakaan.
Ratap tangis
Dari rumah duka, ratap tangis mewarnai pemakaman masing-masing korban. Untuk korban Noni, dimakamkan di padam pekuburan keluarga, kawasan Rambek, Mungka. Sedangkan korban Willi, dimakamkan di tanah kelahirannya, Nagari Talang Maua, Kecamatan Mungka. Sanak famili kedua korban, tidak menyangka orang dekatnya akan pergi untuk selama-lamanya. Mereka tampak shock berat. Kasus kecelakaan di Mungka, menambah daftar panjang korban tewas akibat kecelakaan di Payakumbuh dan Limapuluh Kota.
Untuk mengusut kasus lakalantas ini, jajaran Satlantas Polres Limapuluh Kota langsung melakukan pengamanan barang bukti berupa dua unit sepeda motor di Mako Polres. Setelah itu, anggota korps rastra sewakottama juga mengumpulkan keterangan dari saksi mata.
Operasi
Tadi malam, dari Bukittingi dilaporkan, Rezi sampai di IGD RSAM Bukittinggi dalam keadaan tidak sadar pukul 12.30 WIB. Keningnya luka, pipi sebelah kanan luka karena digores aspal, lutut kiri luka menganga. Luka itulah yang dioperasi dokter bedah pukul 20.00 WIB tadi malam. Di tangan Rezi terpasang selang infus dan di hidung juga dipasang oksigen.
Menurut keterangan tante korban, Dewi Afrina (43) saat ia pulang mengajar di SD Negri 01 Talang Maua langsung ke Bukittinggi. Bagitu ia sampai Rezi tersadar langsung menanyakan mamanya.
“Mana Mama Aji (Rezi)?”
Dewi tidak sanggup menjawabnya, hanya mengatakan Aji cepat sembuh. “Mama Aji sedang sakit kakinya, kalau Aji sudah sembuh, pulang awak lai,” katanya membujuk si bocah.
Sementara menurut keterangan salah seorang perawat piket, kondisi Rezi pada bagian kepala setelah discan tidak mengalami luka serius, hanya saja kaki akan dilakukan operasi oleh dokter bedah.
Sebelumnya setelah kejadian Rezi dirawat di puskesmas dekat lokasi kejadian dan dirujuk ke RS Adnan .

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar