Jadi penembaknya anak kecil, berumur sekitar 17 tahun. Dia menembak bukan atas perintah Goliat Tabuni, melainkan inisiatif sendiri karena kecewa."
Kapolres Kabupaten Puncak Jaya, Papua, AKBP Marcelis, Jumat, mengatakan pelaku penembakan diduga merupakan anak buah dari kelompok bersenjata Goliat Tabuni.
"Jadi informasi yang kami dapatkan di lapangan, pelaku penembakan sopir tersebut diduga merupakan anak buah Goliat Tabuni," kata AKBP Marcelis.
Pelaku penembakan, menurut AKBP Marcelis, masih tergolong anak-anak, yang mana informasi yang berhasil didapatkan oleh pihaknya dibantu tokoh adat dan warga di sekitar tempat kejadian perkara bahwa anak tersebut merupakan anak buah Goliat Tabuni.
Akan tetapi penembakan tersebut bukan perintah dari Goliat Tabuni, melainkan atas inisiatif diri sendiri karena kecewa dengan sejumlah janji.
"Jadi penembaknya anak kecil, berumur sekitar 17 tahun. Dia menembak bukan atas perintah Goliat Tabuni, melainkan inisiatif sendiri karena kecewa," katanya.
Ketika ditanya terkait kekecawaan apa, sehingga pelaku bisa melakukan penembakan kepada salah satu sopir iring-iringan pembawa bahan makanan dan bangunan pada Rabu (29/8) petang.
"Yang kami tahu, bahwa pelaku kecewa. Pelaku merupakan 'anak pengisap aibon' yang dijanjikan akan dibawa dari Mulia ke Tiom atau Wamena. Hanya saja kami belum tahu kejelasanya," jawabnya.
AKBP Marcelis juga menyampaikan jikalau ia bersama sejumlah personil baru saja tiba dari TKP di sekitar Jembatan Besi tak jauh dari Tingginambut, dan saat ini telah berada di Mulia.
"Hal ini saya bisa tahu, setelah mengunjungi TKP di jembatan Besi. Kami dan seluruh warga Puncak Jaya berharap kejadian ini tidak terulang lagi," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kelompok bersenjata, Rabu (29/8) petang sekitar pukul 17.15 WIT menembaki iring -iringan kendaraan yang membawa bahan makanan dan bahan bangunan dari Wamena menuju Mulia, ibukota Kabupaten Puncak Jaya, Papua.
Kelompok bersenjata itu menembaki mobil-mobil yang berada di bagian belakang hingga menyebabkan satu orang mengalami luka tembak di bagian leher yakni atas nama Tilu atau Kasera (26 th).
Selain mencederai satu warga sipil, kata Kapolres Mulia AKBP Marcelis, tercatat dua mobil ikut dibakar.
Menurut AKBP Marcelis, dari laporan yang diterima iringan kendaraan mengangkut bahan makanan itu seluruhnya berjumlah 30 mobil dan saat berada di kawasan Tingginambut tepatnya di Jembatan Besi, kendaraan yang berada di bagian belakang dihadang dan ditembaki serta dibakar.
sumber
Kapolres Kabupaten Puncak Jaya, Papua, AKBP Marcelis, Jumat, mengatakan pelaku penembakan diduga merupakan anak buah dari kelompok bersenjata Goliat Tabuni.
"Jadi informasi yang kami dapatkan di lapangan, pelaku penembakan sopir tersebut diduga merupakan anak buah Goliat Tabuni," kata AKBP Marcelis.
Pelaku penembakan, menurut AKBP Marcelis, masih tergolong anak-anak, yang mana informasi yang berhasil didapatkan oleh pihaknya dibantu tokoh adat dan warga di sekitar tempat kejadian perkara bahwa anak tersebut merupakan anak buah Goliat Tabuni.
Akan tetapi penembakan tersebut bukan perintah dari Goliat Tabuni, melainkan atas inisiatif diri sendiri karena kecewa dengan sejumlah janji.
"Jadi penembaknya anak kecil, berumur sekitar 17 tahun. Dia menembak bukan atas perintah Goliat Tabuni, melainkan inisiatif sendiri karena kecewa," katanya.
Ketika ditanya terkait kekecawaan apa, sehingga pelaku bisa melakukan penembakan kepada salah satu sopir iring-iringan pembawa bahan makanan dan bangunan pada Rabu (29/8) petang.
"Yang kami tahu, bahwa pelaku kecewa. Pelaku merupakan 'anak pengisap aibon' yang dijanjikan akan dibawa dari Mulia ke Tiom atau Wamena. Hanya saja kami belum tahu kejelasanya," jawabnya.
AKBP Marcelis juga menyampaikan jikalau ia bersama sejumlah personil baru saja tiba dari TKP di sekitar Jembatan Besi tak jauh dari Tingginambut, dan saat ini telah berada di Mulia.
"Hal ini saya bisa tahu, setelah mengunjungi TKP di jembatan Besi. Kami dan seluruh warga Puncak Jaya berharap kejadian ini tidak terulang lagi," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kelompok bersenjata, Rabu (29/8) petang sekitar pukul 17.15 WIT menembaki iring -iringan kendaraan yang membawa bahan makanan dan bahan bangunan dari Wamena menuju Mulia, ibukota Kabupaten Puncak Jaya, Papua.
Kelompok bersenjata itu menembaki mobil-mobil yang berada di bagian belakang hingga menyebabkan satu orang mengalami luka tembak di bagian leher yakni atas nama Tilu atau Kasera (26 th).
Selain mencederai satu warga sipil, kata Kapolres Mulia AKBP Marcelis, tercatat dua mobil ikut dibakar.
Menurut AKBP Marcelis, dari laporan yang diterima iringan kendaraan mengangkut bahan makanan itu seluruhnya berjumlah 30 mobil dan saat berada di kawasan Tingginambut tepatnya di Jembatan Besi, kendaraan yang berada di bagian belakang dihadang dan ditembaki serta dibakar.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar