Pos Polisi Singosaren, Solo menjadi sasaran dua pelaku penembakan
Penembakan brutal terjadi di Solo, Kamis 30 Agustus 2012 malam. Sasarannya kali ini adalah pos polisi Matahari Singosaren, yang menewaskan anggota Polisi Sektor Serengan, Bripka Dwi Data. Ia menghembuskan nafas terakhir pukul 22.15 WIB setelah empat peluru menembus dada dan tangannya.
Dalam pengamatan VIVAnews, garis polisi yang dipasang di sekitar area penembakan pos polisi Pasar Singosaren kini lebih dipersempit hanya di sekitar lokasi kejadian. Padahal, sebelumnya garis polisi tersebut sempat dipasang hingga depan Masjid Fatimah yang berjarak sekitar 200 meter.
Dilepasnya garis polisi di sekitar Jalan Dr. Radjiman menyebabkan arus lalu lintas kendaraan sudah bisa melintasi depan Pasar Singosaren. Penyempitan area garis polisi juga dikarenakan olah TKP di sepanjang jalan tersebut sudah selesai.
Meski dipersempit, namun wilayah di sekitar pos polisi masih terlihat dijaga ketat oleh sejumlah petugas polisi dari satuan Brimob bersenjata lengkap.
Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Komisisaris Besar Polisi Djihartono, mengatakan kepolisian akan meningkatkan pengamanan di sejumlah pos polisi, khususnya di kota
Solo.
Pasalnya, peristiwa penembakan brutal ini bukan kejadian yang pertama.
"Peningkatan pengamanan tentu akan kami lakukan mengingat kejadian ini beruntun. Kami akan mengawasi kesiapan pengamanan, khususnya terhadap anggota kami," ujar Djihartono kepada VIVAnews.
Menurut Djihartono, saat ini pihaknya masih terus menyelidiki motif penembakan tersebut.
"Kami belum mengetahui motivasi pelaku penembakan. Motifnya masih terus kami selidiki, dan kami berupaya keras mengungkap siapa pelakunya," ujarnya.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar