Featured Video

Kamis, 18 Oktober 2012

Grand Masters China Kuasai Indonesia

Grand Masters (GM) Yu Yangyi keluar sebagai juara Indonesia Open Chess Championship (IOCC) 2012. setelah melakoni all-Chinese final di  Jakarta, Rabu (17/10) menghadapi Li Chao yang sebelumnya menyandang predikat juara
bertahan. Terjadi pertarungan dalam 9 babak dengan sistem Swiss. 
Posisi ketiga diraih pecatur India Surya Sekhar Ganguly dengan 6,5 poin. Pecatur Indonesia gagal menyabet satu pun kategori internasional. Gelar pecatur putri terbaik diraih Woman GM Pham Le Thaou Nguyen dari Vietnam.
Bagi Yangyi, keberhasilannya meraih gelar juara setelah mengema 7,5 poin merupan sebuah kejutan. Betapatidak? Unggulan empat yang berusia 18 tahun itu tidak memasang target dan hanya berusaha fokus dalam setiap babak yang dilewati. “Saya hanya berusaha bermain baik dan mengoleksi banyak poin,” ujar peringkat lima Kejuaraan Dunia Catur Junior itu setelah perlombaan. 
Terkait kunci kemenangan melawan juara bertahan, Yangyi mengatakan dirinya hanya berusaha fokus. Ia juga diinstruksikan untuk mengambil keuntungan dan memaksa laga berakhir dengan nilai imbang.
Tidak hanya gelar, Yangyi berhak atas hadiah 55 ribu dolar AS (Rp527 juta). Ia pun mengaku bangga bisa merebut gelar dari Li Chao yang tahun lalu menjuarai IOCC 2011. "Sangat menyenangkan menjadi juara. Apalagi, turnamen ini terbilang tangguh," tukasnya. 
Yangyi berhak menjadi juara karena catatan waktu kemenangannya lebih baik dibandingkan dengan Li Chao dan poin-poin lawan-lawan yang dihadapinya lebih tinggi dibandingkan lawan-lawan Li Chao. Inilah yang menyebabkan kenapa Yangyi yang juara meskikeduanya mengemas nilai sama.
Dengan keluarnya Yangyi sebagai juara, IOCC 2012 pun resmi ditutup. Kegiatan yang berlangsung selama tujuh hari itu ditutup oleh Ketua Umum Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi), Hashim Djojohadikusumo. 
Anak dari begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo itu mengaku lega karena turnamen bisa berlangsung sukses. Namun, ia tetap meminta semua pemain, pelatih, pengurus dan masyarakat catur Indonesia terus berjuang menjadi lebih baik mengingat tidak ada pecatur Indonesia yang menjadi juara.
“Atas nama PB Percasi, kegiatan ini resmi saya tutup, dengan harapan akan kembali terselenggara di tahun-tahun mendatang. Walaupun pecatur Indonesia tidak berhasil meraih prestasi tertingginya, tetapi saya yakin, kesempatan bermain di turnamen terbesar dan terkuat di dunia seperi IOCC ini akan memberi pengalaman," ujarnya. 
Ia mengatakan IOCC 2012 diikuti para pecatur papan atas dunia sehingga diharapkan bisa menjadi motivasi untuk terus berjuang menjadi lebih baik. Medina Aulia yang diharapkan dapat meraih norma gelar GM ke-3 di turnamen ini ternyata gagal setelah hanya menduduki peringkat 67 dengan mengumpulkan poin yang sama, yaitu empat.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar