GM Susanto Megaranto menjadi pecatur nasional terbaik dalam Turnamen Catur Indonesia Terbuka (IOCC) 2012, sedangkan Medina Warda Aulia gagal memperoleh norma ketiga untuk menjadi Grand Master Wanita (WGM), Rabu (17/10) malam.
"Saya yakin turnamen memberi pengalaman dan motivasi berjuang lebih baik meski Indonesia tidak berhasil meraih prestasi tertinggi. Apalagi kejuaraan diikuti grand master kelas dunia" kata Ketua Umum PB Percasi, Hashim Djojohadikusumo di Jakarta.
Pemain putra Indonesia GM Susanto Megaranto menjadi yang terbaik di antara pecatur Indonesia lainnya meski hanya dapat menduduki peringkat 27 IOCC 2012 dengan poin 5,5.
"Saya hanya berusaha bermain baik dan saya akan berjuang lebih baik di turnamen selanjutnya," kata Susanto.
Sedangkan GMW Irene Kharisma Sukandar dari Indonesia meraih poin 4 dan menempati peringkat 63. Pencapaian tertinggi dibanding pecatur putri Indonesia lainnya.
Nasib kurang beruntung juga didapat Medina Warda Aulia dan Chelsie Monica Sihite. Medina gagal meraih norma GM ke-3 melalui turnamen ini. Dia hanya menduduki peringkat 67 dengan mengumpulkan 4 poin. Sedangkan Chelsie yang sempat berhadapan dengan Medina berada di peringkat 64.
"Mudah-mudahan di turnamen internasional berikutnya, Medina bisa memperbaiki prestasinya dan segera menambah norma gelar GMW-nya. Sehingga IOCC ini bermanfaat sebagai pemanasan dan evaluasi bagi Medina" kata Kepala Bidang Pembinaan PercasiPB Percasi Kristianus Liem.
IOCC 2012 menyediakan total hadiah 55.000 dolar Amerika. Turnamen itu mencatatkan pecatur Yu Yanyi dari China menjadi pemuncak dengan 7,5 poin.
Selanjutnya posisi kedua direbut Li Chao dari China yang merupakan juara IOCC 2011 dengan 7,5 poin. Sedangkan posisi ketiga diraih Surya Sekhar Ganguly, runner up IOCC tahun lalu, dari India dengan 6.5 poin.
"Yu adalah pemain muda yang sangat hebat. Dia memiliki permainan yang baik dan saya yakin dia meraih hasil ini karena kemampuannya," ujar Li dalam siaran pers IOCC 2012.
Hasil ini juga ditanggapi biasa saja oleh Yu karena target awalnya hanyalah bermain baik dan tak memikirkan hal lain.
Sementara itu, pecatur wanita terbaik IOCC 2012 diraih pemain asal Vietnam WGM Pham Le Thao Nguyen.
Hasil tersebut sesuai dengan perkiraan Kristianus Liem yang mengunggulkan pecatur dari China dan India.
"Kita tahu bahwa dua negara itu merupakan kekuatan catur di Asia dan dunia," kata Kristianus.
Ketua Panitia IOCC 2012, Vickner Sinaga menyatakan bahwa turnamen ini mencatat kemajuan dari segi jumlah dan kualitas elo rating. Kebanggaan itu diperkuat dengan banyaknya grandmaster yang ikut serta.
"Kami sangat bangga, bahwa selain kemajuan tersebut IOCC juga mencatat perkembangan dibidang teknologi informasi," kata dia.
Penyelenggara IOCC 2012 telah membangun sebuah kerjasama dengan Chessdom, salah satu situs catur terbesar, dengan fitur laporan dan analisis caturnya secara langsung melalui internet.
Chessdom adalah salah satu barometer catur dunia.
"Pertandingan catur IOCC 2012 disiarkan situs Chessdom yang memungkinkan pertandingan bisa disaksikan jutaan pengamat catur di seluruh dunia," kata Vickner.
"Saya yakin turnamen memberi pengalaman dan motivasi berjuang lebih baik meski Indonesia tidak berhasil meraih prestasi tertinggi. Apalagi kejuaraan diikuti grand master kelas dunia" kata Ketua Umum PB Percasi, Hashim Djojohadikusumo di Jakarta.
Pemain putra Indonesia GM Susanto Megaranto menjadi yang terbaik di antara pecatur Indonesia lainnya meski hanya dapat menduduki peringkat 27 IOCC 2012 dengan poin 5,5.
"Saya hanya berusaha bermain baik dan saya akan berjuang lebih baik di turnamen selanjutnya," kata Susanto.
Sedangkan GMW Irene Kharisma Sukandar dari Indonesia meraih poin 4 dan menempati peringkat 63. Pencapaian tertinggi dibanding pecatur putri Indonesia lainnya.
Nasib kurang beruntung juga didapat Medina Warda Aulia dan Chelsie Monica Sihite. Medina gagal meraih norma GM ke-3 melalui turnamen ini. Dia hanya menduduki peringkat 67 dengan mengumpulkan 4 poin. Sedangkan Chelsie yang sempat berhadapan dengan Medina berada di peringkat 64.
"Mudah-mudahan di turnamen internasional berikutnya, Medina bisa memperbaiki prestasinya dan segera menambah norma gelar GMW-nya. Sehingga IOCC ini bermanfaat sebagai pemanasan dan evaluasi bagi Medina" kata Kepala Bidang Pembinaan PercasiPB Percasi Kristianus Liem.
IOCC 2012 menyediakan total hadiah 55.000 dolar Amerika. Turnamen itu mencatatkan pecatur Yu Yanyi dari China menjadi pemuncak dengan 7,5 poin.
Selanjutnya posisi kedua direbut Li Chao dari China yang merupakan juara IOCC 2011 dengan 7,5 poin. Sedangkan posisi ketiga diraih Surya Sekhar Ganguly, runner up IOCC tahun lalu, dari India dengan 6.5 poin.
"Yu adalah pemain muda yang sangat hebat. Dia memiliki permainan yang baik dan saya yakin dia meraih hasil ini karena kemampuannya," ujar Li dalam siaran pers IOCC 2012.
Hasil ini juga ditanggapi biasa saja oleh Yu karena target awalnya hanyalah bermain baik dan tak memikirkan hal lain.
Sementara itu, pecatur wanita terbaik IOCC 2012 diraih pemain asal Vietnam WGM Pham Le Thao Nguyen.
Hasil tersebut sesuai dengan perkiraan Kristianus Liem yang mengunggulkan pecatur dari China dan India.
"Kita tahu bahwa dua negara itu merupakan kekuatan catur di Asia dan dunia," kata Kristianus.
Ketua Panitia IOCC 2012, Vickner Sinaga menyatakan bahwa turnamen ini mencatat kemajuan dari segi jumlah dan kualitas elo rating. Kebanggaan itu diperkuat dengan banyaknya grandmaster yang ikut serta.
"Kami sangat bangga, bahwa selain kemajuan tersebut IOCC juga mencatat perkembangan dibidang teknologi informasi," kata dia.
Penyelenggara IOCC 2012 telah membangun sebuah kerjasama dengan Chessdom, salah satu situs catur terbesar, dengan fitur laporan dan analisis caturnya secara langsung melalui internet.
Chessdom adalah salah satu barometer catur dunia.
"Pertandingan catur IOCC 2012 disiarkan situs Chessdom yang memungkinkan pertandingan bisa disaksikan jutaan pengamat catur di seluruh dunia," kata Vickner.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar