Seorang pria yang diduga tidak waras membantai tiga bocah hingga tewas dan melukai lima lainnya saat kebaktian berlangsung di Gereja HKBP Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Sumut). Seluruh biaya perawatan korban luka dipastikan bakal ditanggung oleh Pemkab Tapanuli Tengah.
"Yang luka-luka ditanggung Pemkab," kata Bupati Tapanuli Tengah, Bonaran Situmeang, saat dihubungi, Senin (5/11/2012).
Bonaran mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. Terlebih lagi peristiwa itu terjadi saat kebaktian sedang berlangsung di dalam Gereja HKBP Simanosor di Desa Simanosor, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).
Bonaran menyerahkan sepenuhnya penanganan persoalan kasus ini kepada kepolisian. Ia berharap polisi bisa mengetahui lebih detil kasus pembacokan ini meski sang pelaku tewas akibat dihajar massa.
"Saya selaku pemerintah menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum," tandasnya.
Dari informasi yang dikumpulkan, pelaku diketahui bernama B Gultom (33) secara tiba-tiba masuk ke dalam gereja dengan membawa tombak dan golok pada Minggu pagi sekitar pukul 08.30 WIB. Secara membabi buta pria itu kemudian membacok bocah-bocah yang sedang mengikuti kebaktian.
Akibatnya, tiga anak yang rata-rata masih berusia empat tahun langsung tewas di tempat. Mereka adalah Joki Nainggolan dan dua bocah peremuan Yohana br Panggabean dan Aprilta br Pasaribu. Mereka umumnya terkena bacokan di kepala dan leher. Sedangkan lima yang terluka yakni, Habel Hutabarat (9), Nandar Simanjuntak (5) dan Samuel Pasaribu (16) serta dua pria dewasa, Dapot Pasaribu (40) dan Ferdinand Sitompul (40).
Warga kemudian berhasil menangkap pria itu. Setelah berhasil dijatuhkan, pelaku kemudian dihajar massa dan kemudian diserahkan ke polisi. Karena kondisinya yang kritis, pelaku yang rencananya dibawa ke rumah sakit tewas.
"Saat dalam perjalanan menuju rumah sakit, pelaku meninggal dunia," kata Kepala Polsek Sibabangun, Iptu Panji Ali Candra.
Seluruh jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUP) Pandan, Tapteng, untuk diautopsi. Sebagian yang terluka juga ada yang dirawat di rumah sakit ini, namun ada juga dibawa ke RSU FL Tobing di Kota Sibolga.
Pelaku ini sendiri rumahnya memang dekat dengan gereja. Dan selama ini warga mengenalnya memang tidak warang. Kadang terlihat seperti orang normal, namun sering juga mengamuk tiba-tiba.
sumber
"Yang luka-luka ditanggung Pemkab," kata Bupati Tapanuli Tengah, Bonaran Situmeang, saat dihubungi, Senin (5/11/2012).
Bonaran mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. Terlebih lagi peristiwa itu terjadi saat kebaktian sedang berlangsung di dalam Gereja HKBP Simanosor di Desa Simanosor, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).
Bonaran menyerahkan sepenuhnya penanganan persoalan kasus ini kepada kepolisian. Ia berharap polisi bisa mengetahui lebih detil kasus pembacokan ini meski sang pelaku tewas akibat dihajar massa.
"Saya selaku pemerintah menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum," tandasnya.
Dari informasi yang dikumpulkan, pelaku diketahui bernama B Gultom (33) secara tiba-tiba masuk ke dalam gereja dengan membawa tombak dan golok pada Minggu pagi sekitar pukul 08.30 WIB. Secara membabi buta pria itu kemudian membacok bocah-bocah yang sedang mengikuti kebaktian.
Akibatnya, tiga anak yang rata-rata masih berusia empat tahun langsung tewas di tempat. Mereka adalah Joki Nainggolan dan dua bocah peremuan Yohana br Panggabean dan Aprilta br Pasaribu. Mereka umumnya terkena bacokan di kepala dan leher. Sedangkan lima yang terluka yakni, Habel Hutabarat (9), Nandar Simanjuntak (5) dan Samuel Pasaribu (16) serta dua pria dewasa, Dapot Pasaribu (40) dan Ferdinand Sitompul (40).
Warga kemudian berhasil menangkap pria itu. Setelah berhasil dijatuhkan, pelaku kemudian dihajar massa dan kemudian diserahkan ke polisi. Karena kondisinya yang kritis, pelaku yang rencananya dibawa ke rumah sakit tewas.
"Saat dalam perjalanan menuju rumah sakit, pelaku meninggal dunia," kata Kepala Polsek Sibabangun, Iptu Panji Ali Candra.
Seluruh jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUP) Pandan, Tapteng, untuk diautopsi. Sebagian yang terluka juga ada yang dirawat di rumah sakit ini, namun ada juga dibawa ke RSU FL Tobing di Kota Sibolga.
Pelaku ini sendiri rumahnya memang dekat dengan gereja. Dan selama ini warga mengenalnya memang tidak warang. Kadang terlihat seperti orang normal, namun sering juga mengamuk tiba-tiba.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar