Featured Video

Sabtu, 22 Desember 2012

Se­men Padang “terbelah”.


Se­men Padang “terbelah”. Tapi bukan berkiblat ke suatu kelompok sepakbola, melain­kan mengakomodir jadwal pertandingan final Gubernur Cup 2012 di Banda Aceh, hari ini, Sabtu (22/12) dan ujicoba dengan klub asal Malaysia, Negeri Sembilan FA, Minggu (23/12) di Stadion  H Agus Salim.

Untuk laga final di Banda Aceh, Semen Padang mengirim tim lapis dua, untuk mengisi kekosongan pemain inti yang akan diterjunkan saat tampil di Padang. Namun, penasihat teknis Kabau Sirah Suhatman Imam tak khawatir. Mantan pelatih Persebaya ini tetap yakin, pemain yang “susulan” itu tetap bisa menampilkan kemampuan terbaiknya di final Gubernur Cup meladeni tuan rumah Aceh FC.
Pemain-pemain kunci se­perti Titus Bonai, Edward Wilson Junior, Elie Aiboy, Esteban Viscara, Yu Hyun Koo, Vendry Mofu, Syaifullah, Wahyu Wijiastanto, Ricky Oharella, Novan Setya, dan Jandia Eka Putra telah sampai di Padang. Sebelumnya, mereka me­ngan­tarkan Laskar Bukit Indarung ini .final Gubernur Cup, setelah mengalahkan DPMM Brunei Darus­salam, Kelantan FA dan Selangor FC asal Malaysia.
Dengan demikian, untuk laga final di Aceh, tim pelatih lebih memilih pemain-pemain muda seperti Joshua Pahabol, Arif, Nico Malau, Hendra Bayau, M Rizal, Zico Haipa, Aris, Aldi, Jajang Paliama, dan Fakhru Rozy. Mana­jemen tim dan pelatih, kata Suhat­man lebih menganggap penting laga Semen Padang FC kontra Negeri Sembilan. Sebab itu, materi tim tersebut banyak dihuni pemain senior dan bintang-bintang baru Semen Padang FC.
“Ini kami lakukan untuk meng­h­­argai para pendukung. Kami ingin tampil dengan skuad terbaik, karena ini adalah laga kandang pertama kami, seusai kompetisi IPL musim lalu. Tentunya, kami ingin membe­rikan hasil terbaik,” aku Suhatman.
Terpisah, Jaferi Sastra yang masih tinggal di Banda Aceh tidak khawatir dengan materi tim yang bermain pada partai final Piala Gubernur Aceh. “Bagi saya semua pemain yang ada di tim ini sama. Mereka sama-sama berlatih. Ke­mampuan yang mereka miliki tidak berbeda jauh,” ujarnya.
Dia pun, mengakui tidak akan menerapkan strategi khusus saat mengahadapi Aceh FC nanti. Meski pada satu sisi, dia tidak mengang­gap remen tim tuan rumah tersebut. “Aceh FC tim yang bagus. Mereka kumpulan pemain-pemaian terbaik yang ada di Aceh. Ditambah sebagai tuan rumah, tentu saja tim tersebut memiliki modal yang bagus. Jadi ini yang kami waspadai,” kata Jaferi.
Dari sisi materi tim, Jaferi menilai, ada tiga pemain yang menjadi motor serangan Aceh FC. Mereka adalah pemain nomor punggung sembilan dan 11, serta seorang pemain gelandangnya. Tiga pemain itu memiliki peranan yang sangat dominan. “Tapi kami tidak akan melakukan penjagaan khusus kepada mereka. Siapa pemain yang terdekat, dialah yang akan mewas­padai dan melakukan pengawalan kepada tiga pemain tersebut,” katanya. 


s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar