Daming Sunusi/MA
Jakarta - FPD DPR menyesalkan pernyataan calon hakim agung Daming Sunusi yang bercanda soal pemerkosaan. Nama Daming akan dicoret FPD dari nama hakim agung yang akan diloloskan ke MA."Tidak pantas seorang calon hakim agung menyampaikan pernyataan seperti itu, dan jelas tidak layak untuk dipilih," kata Sekretaris FPD DPR Saan Mustopa, kepada detikcom, Selasa (15/1/2013).
Pandangan senada disampaikan Wakil Ketua FPD DPR Ramadhan Pohan. Ramadhan secara tegas menyebut peryataan Daming tak etis, tak sepantasnya hakim menganggap perkosaan sebagai kenikmatan bersama pelaku dan korban.
"Hakim Daming tak etis. Alih-alih memberikan statemen simpati pada mereka yang korban pemerkosaan, eh malah menistai. Tidak ada tempat untuk joke untuk perkosaan, itu bukan bahan bercandaan. Hakim Daming harus minta maaf ke rakyat Indonesia," tegas Ramadhan.
Ramadhan menilai Komisi III harusnya menggugurkan otomatis Daming sehingga tak perlu lagi mengikuti tahapan seleksi calon hakim agung berikutnya.
"Ia harus gugur otomatis dan tak pantas ikut fit and proper test," lanjut Ramadhan.
Seperti diketahui, pertanyaan serius mengenai kejahatan pemerkosaan diajukan oleh anggota Komisi III dari Fraksi PAN, Andi Azhar, kepada calon hakim agung Daming Sunusi. Pertanyaan tersebut dilontarkan dalam rangkaian fit and proper test calon hakim agung di Komisi III DPR, Selasa (15/1) kemarin.
"Yang diperkosa dengan yang memperkosa ini sama-sama menikmati. Jadi harus pikir-pikir terhadap hukuman mati," jawab Daming yang disambut tawa anggota DPR yang ada di ruangan.
Usai fit and proper test, Daming ditanya lagi oleh wartawan atas pernyatan pemerkosa dan yang diperkosa sama-sama enak. Daming berkilah jawaban tersebut untuk mencairkan suasana.
"Saya lihat kita terlalu tegang, supaya ketegangan itu berkuranglah. Tadi kan ketawa sebentar," jawab Daming.
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar