Featured Video

Kamis, 30 Mei 2013

Pemuda Dua Kelurahan Saling Serang

Pemuda Kelurahan Amagarapati dan Kelurahan Postoh, Kecamatan Larantukakembali saling serang, Rabu (29/5/2013) malam sekitar pukul 19.00 Wita, di perbatasan kedua kelurahan.

Aksi penyerangan menggunakan batu, kayu dan benda-benda tajam, itu mengakibatkan seorang pemuda, Hendrikus da Silva warga Amagarapati kena bacok di lengannya.
Sementara sebelumnya pada Minggu (26/5/2013) dini hari, warga Postoh, Adi Hamzah dibacok di lehernya oleh orang yang tidak dikenal di jalan 3 perbatasan antara Kelurahan Amagarapati dan Postoh. Kedua korban itu mendapat beberapa jahitan dan kini telah pulang ke rumah masing-masing. Polisi belum menemukan siapa pelaku pembacokan terhadap kedua korban itu.
Diduga rentetan kerusuhan pada Rabu malam bermula dari kasus pembacokan terhadap Adi Hamzah oleh orang yang tidak dikenal di jalan 3 perbatasan Kelurahan Amagarapati dan Postoh menggunakan tiga sepeda motor jenis Yamaha RX King, Vega dan MP warna merah.
Adi ketika itu hendak mengantarkan anak buah kapal miliknya untuk kembali ke rumah, namun saat di jalan, Adi dibacok oleh tiga orang yang tidak dikenal.
Kerusuhan itu terjadi saat listrik padam dan di tengah jalan sehingga menimbulkan kemacetan arus lalu lintas. Polisi yang datang dengan jumlah anggota yang cukup banyak, namun belum dapat meredakan situasi. Situasi baru reda setelah anggota Kodim 1624 Flotim datang dan langsung membubarkan semua warga yang ada di badan jalan. Warga kembali ke rumah masing-masing hingga pukul 21.00 Wita dan situasi menjadi aman hingga pagi hari.
Kapolres Flotim, AKBP Wahyu Prihatmaka dalam forum mediasi di Kelurahan Postoh, Kamis (30/5/2013), yang dihadiri, Kasdim 1624 Flotim, Mayor (ARM), Wahyu Martono, Asisten II Pemkab Flotim, Petrus Pemang Liku, Camat Larantuka, Yosep Dolu dan para tokoh agama, toko masyarakat Postoh menyampaikan, pihaknya akan terus meningkatkan keamanan di kedua wilayah itu.
Ia meminta agar pemerintah membantu membangun pos pengamanan persis di depan PPI Amagarapati sehingga pihaknya dapat memantau kegiatan para pemuda, terutama yang buat onar. Ia juga berjanji mencari pelaku pembacokan terhadap kedua korban. "Siapa saja pelakunya kita akan proses. Namun, ketika kita minta warga untuk menjadi saksi agar bisa hadir. Saksi belum tentu jadi tersangka. Karena untuk jadi tersangka harus ada bukti-bukti dan keterangan saksi,"katanya.
Usai pertemuan di Kelurahan Postoh, tim mediasi yang disiasati Camat L arantuka langsung menuju ke Kantor Lurah Amagarapati untuk menggelar pertemuan yang sama. Dari pertemuan itu diharapkan, medasi terakhir untuk mempertemukan dua tokoh dari dua kelurahan itu untuk melakukan upaya damai yang berkelanjutan sehingga warga Amagarapati dan Postoh dapat hidup damai. *

s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar