Featured Video

Kamis, 30 Mei 2013

Putri Gelisah Menunggu Suami



(YOSE, Wartawan Muda) — Posko utama tim penyelamat rombongan napak tilas Ketua DPRD Solok yang hilang di Pasa Lalang, Kuranji Padang terlihat sibuk. Seorang ibu muda terselip di antara petugas yang mondar-man dir. Ibu muda itu adalah, Putri Shani, istri Dedi Putra sopir Ketua DPRD Solok Dt Siri Marajo. Dedi ikut mendampingi sang ketua masuk hutan sejak Sabtu lalu.


“Saya cemas, kami akan menunggu bersama anaknya,” kata Putri menunggu suaminya di Pasa Lalang, Kuranji Padang kemarin petang.
Putri kini sedang hamil enam bulan, anak pertama mereka dari perkawinannya sejak November 2012. Bibirnya gemetar, pandangan tak sampai. “Cemas sekali, mudahan-mudahan Uda baik-baik saja,” lirihnya.
Putri datang ke Padang menyusul kabar yang tidak pasti terkait hilang suaminya di Bukit Barisan menuju Padang dari Ujung Ladang, Nagari Koto Sani, Kabupaten Solok sejak Sabtu (25/5) lalu. Informasi yang simpang siur membuat perasaannya makin tidak enak, apalagi mereka sedang menunggu kelahiran anak pertama anaknya yang pertama.
Putri meluncur pagi-pagi ke Padang, kemudian langsung menuju Pasa Lalang, Kuranji. Di sana dia menunggu dengan penuh harap didampingi ibu kandungnya. Keresahan tak dapat ditutupinya, kadang dia berjalan menuju pusat informasi, kemudian duduk lagi di tikar posko utama.
“Soalnya kabarnya simpang siur, jadi tambah takut terjadi apa-apa,” ucapnya sembari mengelus perutnya yang membesar.
Warga Tanjung Paku Kota Solok ini memang tidak memiliki firasat apa-apa dengan keberangkatan suaminya. Sama seperti hari-hari biasanya mereka berangkat kerja ke kantornya, di Arosuka, Kabupaten Solok. Sama disaat dia memandangnya lama sebelum berangkat.
“Biasa, minta izinnya untuk dua hari. Karena hari itu dianggap dinas, makanya biasa saja,”ujarnya.
Pagi itu, Dedi meminta izin pada Putri, dia hendak mendampingi Ketua DPRD Solok untuk napak tilas. Mereka tidak berdua, tapi sejumlah masyarakat Tanjung Sani. Dedi melangkah meninggalkan rumah, Putri menyiapkan pakaian untuk selama dua hari. Makanan sebagai bekal memang tidak disediakan, karena soal bekal sudah disiapkan dari Nagari Tanjung Sani.
Sudah biasa Dedi berangkat lebih dari satu hari, dalam rangka kerja. Putri sudah paham benar, mereka memang bekerja di satu instansi yang sama, sekretariat DPRD Kabupaten Solok. Jika ada dinas tidak pulang lebih dari dua hari, biasa baginya.
Namun, ketika Dedi tidak pulang sejak dinyatakan hilang saat ikut napak tilas, dirinya tak tenang. Apalagi informasi pasti tidak dapat diterimanya. Informasi terakhir didapatnya dari teman kerjanya, mengatakan suaminya belum sampai. Putri diminta untuk tenang.“Katanya belum sampai di Padang, saya diminta tenang,”katanya.
Bahkan, putri juga sempat mendapatkan kontak pada Senin (28/5) siang. Kata Dedi siang itu kondisi mereka masih baik-baik saja. Cuma mereka kelelahan, beristirahat sembari menunggu tim bantuan datang. “Siang kemarin masih dapat kontak, sekarang kami tunggu saja di sini,”ujarnya menutup pembicaraan.(*)

s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar