Featured Video

Jumat, 07 Juni 2013

Soal Pengawalan, Jokowi Mulai Melunak

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (berbaju putih) menerobos banjir Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu, (26/1/2013) dengan menggunakan motor gede Dinas Perhubungan DKI yang biasa ia gunakan sebagai voorijder. Di sana, ia tak hanya meninjau keadaan lokasi banjir, tapi juga memberikan bantuan berupa selimut, handuk, sembako, seragam, alat tulis, beras, dan sejumlah uang tunai. 

 Gubernur DKI Joko Widodo mulai mengubah pendiriannya untuk tidak dikawal dalam perjalanan tugasnya sehari-hari. Seiring berjalannya waktu, kini Jokowi memerlukan pengawal untuk memandu perjalanan dinasnya.
"Kadang driver kan juga enggak ngerti tempatnya, sekolah ini, kantor ini di mana, apalagi saya. Jadi sebagai guide saya saja," ujar Jokowi di Balaikota Jakarta Pusat, Selasa (4/6/2013).
Pada awal masa jabatannya sebagai gubernur, terutama ketika blusukan, Jokowi menolak menggunakan voorrijderMulai November 2012, perjalanan dinas Jokowi selalu dikawal beberapa ajudan pribadi serta seorang petugas dari Dinas Perhubungan Jakarta yang menggunakan motor besar. Namun, posisi kedua pengawal itu selalu berada di samping atau di belakang mobil yang ditumpangi Jokowi.
Jokowi mengatakan, pengawalan yang digunakannya tidak berlebihan. Ia menilai satu orang petugas Dishub DKI serta beberapa orang pengawal pribadinya sudah cukup untuk mendukung tugasnya sehari-hari.
"Saya sih untuk kepraktisan saja, yang simpel. Bayangin, kalau siapin satu mobil voorrijder, tiga kendaraan kan nyiapinnya jadi ribet," ujarnya.
Jokowi mengaku bahwa beberapa waktu lalu ia pernah meminta bantuan petugas kepolisian unit voorrijder agar keluar dari kemacetan lalu lintas di daerah Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Menurutnya, itu hanya kasus tertentu. Ketika ditanya terkait pengawalan jika ia menjadi Presiden RI, Jokowi hanya tersenyum dan berlalu.
s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar