Featured Video

Senin, 12 September 2011

OKNUM TNI AL MAIN TANGAN


BATU SANGKAR, HALUAN — Merasa diperlakukan kasar dan dipukuli oleh seorang oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut, Darman alias Buyung, 47 tahun, yang sehari-harinya sebagai tukang bangunan, warga Jorong Koto, Nagari Tanjung Bonai, Kecamatan Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar, Sabtu (10/9), melapor ke polisi. Dua giginya nyaris rontok.

Diduga, oknum anggota TNI AL berinisial “A” (50) yang berpangkat Sersan Kepala (Serka) tersebut juga merupakan  ipar dari Buyung yang bertugas di Lantamal Padang.
Akibat dari perbuatan pelaku, korban mengalami memar di kepala belakang bahagian kiri dan telinga mengeluarkan darah serta dua buah gigi korban nyaris rontok. Tidak itu saja, kendaraan korban sebuah sepeda motor Yamaha Mio BA2931 EN warna hijau juga menjadi pelampiasan amarah pelaku dengan merusaknya.
“Karena main hakim sendiri dan merasa terancam, “A” terpaksa saya laporkan ke Polsek Lintau Buo Utara karena ia telah me­mukuli saya dan juga merusak sepeda motor saya,” ungkap Buyung kepada Haluan setelah menjalani visum di Puskesmas Lintau Buo Utara.
Diceritakan Buyung, awal mula kejadian yang menimpanya ini ketika ia sedang berada dalam sebuah warung milik Yon (40) di Jorong Koto. Tiba tiba pelaku “A” yang juga ipar korban me­mangil agar segera keluar warung untuk berbicara.
“Setiba di luar “A” memukuli kepala dan mulut saya. Karena merasa terancam saya lari ke dalam warung dan melihat ia tetap mengejar saya sambil memegang senjata. Karena keta­kukan saya terus berlari dari kejaran pelaku dan diantarkan salah seorang warga ke kantor polisi ini,” imbuh Buyung.
Menyikapi permasalahan dugaan penganiayaan dan peng­rusakan yang dilakukan oknum Anggota TNI AL ini, Kapolres Tanah Datar AKBP Teguh Trisa­songko ketika dihubungi Haluan membenarkan adanya laporan mengenai masalah ini.
“Sebagai polisi kita tetap menerima laporan dari siapapun. Jika pelaku betul dari satuan anggota TNI AL, kita akan koor­dinasikan ke satuan dinasnya. Bisa juga akan kita laporkan ke Propam TNI di Bukittinggi dan ke Lan­tamal Padang. Jadi kita serahkan proses hukumnya ke kesatuannya,” ungkap Teguh. (h/doy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar