Featured Video

Sabtu, 08 Oktober 2011

Diniyyah Puteri Ingin Serius Jurnalistik


Padang, Singgalang
Sebanyak 20 orang rombongan dari Diniyyah Puteri Padang Panjang, pada Jumat (7/10) mengunjungi kantor Harian Singgalang. Mereka membawa satu buklet tulisan santri yang sudah dimuat, dan bertekad ingin serius belajar jurnalistik.

Rombongan yang datang terdiri dari guru dan santri yang punya bakat menulis. Kedatangan mereka disambut oleh Pemred Singgalang, Khairul Jasmi, Redaktur Adi Azwar, Musriadi Musanif dan Lenggogeni.
“Seluruh anggota rombongan ini pernah menulis di Singgalang. Mereka terdiri dari tingkat SMP, SMA dan perguruan tinggi. Mereka ingin belajar bagaimana cara menulis yang baik,” ujar Humas Diniyyah Puteri Padang Panjang, Ahmad Rifai.
Keinginan mereka disambut baik oleh Pemred Singgalang, Khairul Jasmi. Katanya, ada tiga keunggulan ilmuan, antara lain, pandai menulis, berdebat dan berpidato. Ketiga hal ini dulunya menjadi perhatian khusus Diniyyah Puteri Padang Panjang. Keahlian ini pula yang membedakan Diniyyah dengan pesantren lainnya.
“Jika tiga hal ini mampu dicapai, baru bisa dikatakan cerdas dan berpola pikir luas,” ujar Khairul.
Menurutnya, menulis sangat penting untuk mencerdaskan masyarakat. Sejarah membuktikan, perubahan peradaban dimulai dari ilmuwan yang menulis. Jika mampu menulis dengan baik, Diniyyah tentu bisa mengembalikan namanya yang sempat disegani oleh masyarakat umum.
Secara teknis, wartawan Musriadi Musanif mengatakan, tulisan yang baik harus aktual, faktual dan objektif. Jika ketiga hal itu bisa dipadukan dengan baik, tulisan yang baik akan muncul dengan sendirinya. “Gaya penulisan barat masih menjadi acuan, karena barat menerapkan ketiga pola ini,” katanya.
Selain mempelajari cara penulisan, santri Diniyyah Puteri juga meninjau proses penulisan berita di ruang redaksi, proses lay out, hingga percetakan. (arif)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar