Featured Video

Selasa, 01 November 2011

8 Bayi Sumbar untuk 7 Miliar Penduduk Dunia


Padang, Singgalang
Jumlah penduduk dunia pada Senin (31/10) ditetapkan oleh Badan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) UNFPA genap berjumlah tujuh miliar. Pada hari yang sama, Singgalang mencatat delapan bayi baru lahir di Sumbar, yang mewarnai fenomena pertambahan penduduk dunia tersebut.
Di Kota Padang, ada sedikitnya dua bayi yang lahir di Rumah Sakit Bersalin Bunda, Gunung Pangilun Padang. Keduanya lahir dengan cara operasi sesar. Salah satunya, lahir pada pukul 11.45 siang. Bayi perempuan dari pasangan Ismaizar (37) dan Mulyana (36) itu belum diberi nama. Di Kabupaten Pesisir Selatan, dua bayi juga lahir selamat. Kedua bayi tersebut merupakan anak dari pasangan Dodi Chandra dan Febriani, serta Indraweldi dan Isis Purnamasari. 
Di Payakumbuh, satu kelahiran terjadi. Bayi tersebut merupakan anak pasangan Mismita, 39, dan Syafrin Dt. Pangeran, 41, yang beralamat di Jalan Gatot Subroto nomor 75, Kelurahan Ibuh, Payakumbuh. Bayi tersebut lahir dengan normal dengan berat 3,5 Kg dan panjang 50 Cm, sampai saat ini belum dikasih nama. “Saya tidak punya firasat apapun bahwa bayi saya merupakan manusia ke-7 miliar yang ada di belahan bumi ini. Saya hanya bisa bersyukur saja, karena anak saya lahir dengan selamat,” ujar Mismita.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMP-KB) Kota Payakumbuh Yoherman mengemukakan, bayi yang lahir pada tanggal 31 Oktober 2011, akan tercatat sebagai penduduk dunia ke-7 miliar. “Bayi-bayi yang lahir tersebut akan diberi penghargaan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan RI, melalui BPMP-KB kota ini,” ujarnya.
Selain itu, di Kabupaten Dharmasraya tercatat tiga bayi telah dilahirkan dengan selamat. Ketiga bayi itu masing masing dilahirkan oleh Rosdawati, warga Tabing Tinggi, Kecamatan Pulau Punjung, istri dari Iswandi itu melahirkan bayi laki-laki sekitar pukul 06.30 di Puskesmas, Sikabau.
Kemudian Syafri Enita juga melahirkan bayi laki-laki. Istri Aprizal itu melahirkan sekitar pukul 02.30 Wib di Puskesmas Sungai Betung. Sedangkan Yoli Fitri melahirkan bayi perempuan. Istri dari Muslihardi itu melahirkan sekitar pukul 08.00 WIB di Puskesmas Sungai Rumbai. Ketiga bayi yang lahir bertepatan dengan jumlah penduduk dunia ke-7 miliar itu langsung dikunjungi dan diberikan ucapan selamat oleh Bupati Dharmasraya H.Adi Gunawan, kemarin.
Kunjungan Bupati Dharmasraya ke masing masing Puskesmas tempat dilahirkan ketiga bayi itu didampingi langsung oleh Kepala Badan Pemberdayaan Lembaga Nagari, Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (BP2LN,PMKB) H.Khairuddin, Kepala Dinas Kesehatan Burhaf Rita, Kabag Humas Asril, Kepala Puskesmas dan walinagari setempat.
Bahkan pada kesempatan itu Bupati atas persetujuan ketiga pasangan itu memberikan nama khusus bagi ketiga bayi itu, bayi dari pasangan Rodawati-Iswandi diberi nama, Okta Mubaraq, kemudian bayi dari pasangan Syafri Anita-Aprizal diberi nama Maulana Khair serta bayi dari pasangan Yoli Fitri-Muslihardi diberi nama Mirngatus Shaliha.
Tahun ini, Pemkab Dharmasraya sudah mengalokasikan anggaran melalui Dinas Kesehatan sebesar 15 persen dari APBD, untuk peningkatan SDM. Jumlah itu akan ditingkatkan sekitar 1,5 persen lagi pada tahun mendatang.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubukbasung Hendri Rusdian menjelaskan, proses kelahiran yang dilakukan di rumah sakit yang dipimpinnya pada 31 Oktober 2011 sebanyak 2 orang yang lahir pada pukul 04.00 WIB dan 06.00 WIB.
“Bayi yang lahir pada 31 Oktober tersebut berjenis kelamin perempuan dan kini masih dalam perawatan di rumah sakit,” kata Hendri Rusdian kepada Singgalang, Senin malam.
Ditambahkan, proses kelahiran yang ditangani pihak rumah sakit berjalan normal satu orang dan satu bayi lagi dengan cara vakum, namun kondisi kedua tersebut sehat.
Tekan pertumbuhan
Menurut data PBB UNFPA, pertambahan penduduk bertambah satu miliar/12 tahun. Tahun 1830, jumlah penduduk berjumalah 1 miliar. Pada 1927, penduduk berjumlah 2 miliar. Pada 1960, penduduk menjadi 3 miliar. Pada 1974, dunia dihuni 4 miliar orang. Pada 1987 meningkat menjadi 5 miliar. Dan pada 2011, penduduk dunia resmi dinyatakan berjumlah 7 miliar.
Kepala BKKBN Sumbar Yamin Waesale mengatakan, angka pertumbuhan penduduk harus ditekan. “Bila ini tidak ditangani serius, pada 2050 diprediksi penduduk berjumlah lebih dari 10 miliar. Sangat dikhawatirkan, karena 82 persen penduduk tersbeut berasal dari negara berkembang,” kata Yamin.
Katanya, kependudukan masih jadi persoalan di Indonesia. Rata-rata penduduk memiliki 3-4 anak. Sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Sumbar adalah 4.845.998 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) 1,34 persen. LPP tertinggi di Dharmasraya 3,9 persen. Sementara Kab. Tanah Datar memiliki LPP terendah, yakni 0,33 persen.
(405/203/302/210)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar