Featured Video

Selasa, 01 November 2011

ASRAMA MAHASISWA DI MESIR DISEBUT RUMAH GADANG


Mahasiswa Minang yang menuntut ilmu di Mesir memiliki asrama yang disebut dengan Rumah Gadang. Selain sebagai “basis” sosialisasi mahasiswa, Rumah  Gadang juga sebagai tempat digerakkannya usaha makanan. Ada yang berdagang juga.

Kemelut politik dan demonstrasi besar-besaran yang terjadi di Mesir beberapa waktu lalu, sedikitnya mem­bawa “berkah” bagi publik, terutama masyarakat Sumatra Barat.
Selama ini, tak banyak informasi tentang kondisi dan aktivitas mahasiswa Sumatera Barat di Mesir yang diketahui masyakarat. Ternyata, banyak juga aktivitas mahasiswa asal Sumatera Barat di Mesir.
Mahasiswa asal Minang yang menimba ilmu di Mesir, kini tak perlu repot mencari tempat tinggal. Sejak 2008, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui APBD mem­bangun asrama sebagai tempat tinggal.
Sesuai dengan keputusan Musyawarah Istimewa Anggota (MIA) pada 19 September  2008, mengenai penghuni dan anggota asrama Rumah Ga­dang adalah mahasisiwa baru asal Sumatera Barat yang datang pada tahun ajaran baru setiap tahunnya. Keanggotaan yang berjumlah 41 orang digabung dengan umdah (pem­bina asrama) atau Badan Pengelola Rumah Gadang (BPRG), yang berjumlah 7 orang.
Keputusan itu memper­timbangkan komposisi peng­huni asrama, maka komposisi asrama diatur oleh BPRG dengan menempatkan 14 orang penghuni asrama pada masing-masing flat (include 2 orang pembina asrama).
Pembinaan asrama berfi­losofikan pola pendidikan surau. Pola pendidikan surau merupakan sistem pendidikan yang memperhatikan seluruh aspek; spritual (ruhiyyah), akademisi (fikriyyah), budi pekerti (sulukiyyah) dan pandai basilek (jasadiyyah).
Strategi pembinaan
Alam takambang jadi guru, bakawan tanpa pandang bulu menjadi strategi yang diterapkan dalam pembinaan di asrama. Jauah bajalan banyak dicaliak, alam takambang jadi guru.
Apapun yang tampak dan didapati selama di rantau akan dijadikan guru dan pengalaman abadi, sebagai bekal dalam hidup di masa datang di tengah masyarakat.
Untuk mendapati pengala­man yang banyak, dalam kehi­dupan sehari-hari rang mudo harus memaksa diri untuk memperluas pergaulan dalam skala nasional maupun interna­sional. Dalam tataran pembi­naan asrama, diharapkan pola pembinaan asrama dilakukan secara fleksibel mengikuti kebutuhan masa dan memper­timbangkan metode yang paling maslahat. Lebih jauh, senjata utama untuk menguasai dunia dalam kehidupan era kontemporer -selain menguasai ilmu pengetahuan dan tekno­logi- adalah kekuatan sila­turrahmi (networking).
Rihlah, Wahana Refreshing
Selain melaksanakan ber­bagai pelatihan/kursus dan seminar peningkatan potensi diri, tidak setidikit warga Minang yang memanfaatkan waktu libur mereka untukadventure menjelajahi setiap tapak tanah Mesir, menyibak rahasia di balik peradaban tua lembah Sungai Nil dan Daulah Islamiyyah yang lama me­nguasai Mesir.
Dengan panorama alam semenanjung perairan Medi­trania dan Laut Merah, alam Mesir semakin menarik untuk dikunjungi oleh para pelajar asing. Magnetis gurun, juga menjadi daya tarik tersendiri.
Untuk mengakomodir ke­inginan masyarakat ini, setiap tahunnya KMM Mesir meng­gelar acara rihlah basamo menuju satu objek wisata di Mesir, seperti: Puncak Sinai, Pantai Alexandria, Terusan Suez di Port Said, Pantai Masra Matruh, Oase dan danau Qa­run di Fayyum, oase dan gurun pasir yang indah di Siwa, Pyramid di Giza, Pyramid Sakkara dan obejek-objek lainnya.
Di kota Kairo saja, para pelajar asing bisa mengunjungi banyak masjid, perpustakaan dan bangunan lama, bekas kebesaran Islam masa lalu. Dengan adanya rihlah ini diharapkan semakin memper­kaya wawasan mereka tentang budaya dan peradaban Mesir di masa lalu dan hari ini. Di samping rihlah sebagai wahana refreshing setelah menyelesaikan ujian term. Tak jarang dengan mengadakan rihlah basamo ini silaturrahim sesama warga KMM Mesir semakin kuat.
Asrama mahasiswa y6ang disebut Rumah Gadang yang berada di Flat 502 Building 8 Al Imarat Block First Settlemen New Cairo Helwan EGYPT. Nomor telepon: (+202) 22478245. Berjarak sekitar 15 Km dari kampus Universitas Al Azhar Kairo.

Laporan : ALNOF ANDRU
(Dari Mesir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar