Featured Video

Selasa, 01 November 2011

Komandan Cantik, Ganyang Presiden

CAMILA VALLEJO

Julukannya Komandan Camila. Pimpin demonstrasi terbesar sejak 20 tahun terakhir di Chile. Memimpin jutaan mahasiswa untuk turun ke jalan. Ia muda, energik, berani dan yang paling penting, cantik. Dialah Camila Vallejo, gadis berusia 23 tahun anggota Partai Komunis Chile yang juga mengetuai ikatan mahasiswa Universidad de Chile.
Sudah enam bulan ini Vallejo memimpin jutaan mahasiswa dalam sebuah protes terbesar di Chile, menuntut Presiden Sebastian Pinera yang berhaluan konservatif mundur.
Vallejo yang manis bagai hipnotis bagi teman-temannya, Di sebuah ruangan besar di kampusnya ia duduk di belakang laptop butut. Notebook biru kecil itu ia utak-atik sebentar. Lalu ia bicara. Ketika berbicara, tangannya bergerak-gerak, seperti burung-burung menyambar mangsanya tak terlihat. Bahasa nya adalah tajam dan jelas, tapi sesekali dicampur humor segar dan sigap. Ia terus tertawa. Kemudian ia bicara lagi. Brilian.
“Selama bertahun-tahun, anak-anak muda Chile telah dicekoki pemerintahan neo liberal yang lebih menekankan konsumerisme dan kepemilikan pribadi. Tak ada empati untuk orang lain,” kata dia.
“Pergerakan ini membantu kami para pemuda Chile mencapai pemerintahan negara yang bermartabat, kebalikan dari pemerintahan yang sekarang,” kata Vallejo, seperti dimuat CBS News. Gadis kelahiran 28 April memang dikenal vokal menggugat semrawutnya dunia pendidikan di Chile yang dinilainya sangat tidak berpihak pada rakyat kebanyakan.
Vallejo dikenal tak terlalu banyak bicara tentang dirinya, namun dengan kharismanya, ia mampu menggalang lebih banyak massa untuk mendukung gerakannya. Dalam hitungan bulan, gadis ini memiliki 300 ribu pendukung di akun Twitternya, seperti dimuat Guardian.
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan September lalu menunjukkan mahasiswi jurusan Geografi ini mendapatkan dukungan 89 persen rakyat Chile atas keberaniannya, sebagaimana dilansir dari Sydney Morning Herald.
Pengalaman berkali-kali ditembaki meriam air dan gas air mata oleh polisi saat berdemonstrasi tak membuatnya gentar, tulis vivanews, Senin (31/10)

Diancam
Berkembangnya dukungan untuk Vallejo berbanding lurus dengan berkembangnya ancaman keselamatannya. Setelah berkali-kali menerima ancaman pembunuhan, Vallejo kini berada di bawah pengawasan kepolisian.
Menanggapi tudingan miring yang menyebutkan ia mendapat banyak dukungan hanya karena kecantikannya, gadis bertindik hidung ini cuma tertawa.
“Banyak yang bilang saya sok karena kulit saya putih dan mata saya hijau. Absurd sekali! Orang tua saya juga bukan orang kaya, karena mereka juga pekerja,” ujarnya.
Ia berkata ia bertindak karena melihat banyaknya ketidakpuasan di masyarakat. “Anak muda selalu yang pertama kali membuat perubahan. Kami tidak terikat komitmen keluarga, sehingga lebih bebas. Kami yang mengambil langkah awal, namun kami tak sendiri karena generasi di atas kami juga mendukung kami,” tandasnya.
berkali-kali terjadi demontrasi. Sekitar bulan lalu, lebih dari 200 demonstran ditangkap dalam bentrok antara aparat keamanan dengan mahasiswa pada serangkaian aksi protes menentang kebijakan pemerintah. Bentrok juga mengakibatkan puluhan orang terluka.
Para mahasiswa menuntut penurunan biaya pendidikan dan reformasi total sistem pendidikan Chile. Namun, tuntutan mereka kini semakin meluas menjadi desakan merubah kebijakan ekonomi dan ketenagakerjaan.
Dari seluruh Chile, polisi menahan 210 pemrotes, dan 140 diantaranya ditangkap di ibukota Santiago. Sebagian besar aksi protes berjalan dengan damai, dengan hanya delapan dari 51 demonstrasi saja yang berlangsung ricuh.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar